Padang (ANTARA News) - Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi di Sumatra Barat (Sumbar) hingga Juni 2009 tercatat mencapai Rp67,40 miliar dari 2.462 unit yang aktif tersebar pada 19 kabupaten dan kota di provinsi itu.

Demikian disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sumbar, Syafrial, saat ekspose perkembangan kopersi dan UKM di Sumbar kepada Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Meneg KUKM) Syarifuddin Hasan di Kantor Gubernur Sumbar, Senin.

Syafrial menjelaskan, data keseluruhan koperasi di Sumbar tercatat 3.425 unit, terdiri koperasi yang aktif 2.462 dan 942 yang tidak aktif.

Sedangkan jumlah anggota koperasi di Sumbar sebanyak 549.338 orang dan total karyawan tercatat 5.297 orang.

Sementara itu, jelasnya, bahwa modal sendiri koperasi yang aktif di Sumbar sampai Juni 2009 sebesar Rp951,78 miliar dan modal luar sebesar Rp547,86 miliar.

Jumlah koperasi begitu besar perannya dalam membantu ekonomi masyarakat dan perekonomian di Sumatra Barat.

"Dalam mendorong pertumbuhan koperasi dan UKM di Sumbar dilakukan secara terpadu dengan melibatkan lintas dinas terkait yang memiliki lingkung bidang ekonomi," katanya.

Perkembangan koperasi di Sumbar, berbasis komoditi di setiap kabupaten dan kota, di antaranya jagung, kakao, ikan air tawar, sayuran, sapi potong, pisang dan lainnya.

Dia menjelaskan, sebanyak 36 koperesi telah dilakukan pembinaan, sebanyak 21 di antaranya sudah diberi penguatan modal senilai Rp50 juta masing-masing koperasi.

Lebih lanjut Syafrial menjelaskan, pembinaan terhadap pedagang kaki lima (PKL) pada 2008 dengan pola register sebanyak 1.000 PKL yang integrasikan ke dalam lima koperasi di lima kab/kota.

PKL yang telah diregister tersebut, diberi penguatan modal sebesar Rp300 ribu/PKL yang disalurkan melalui koperasi.

Sedangkan pada 2009 sebanyak 4.000 PKL telah diregister yang diintegrasikan ke dalam 59 koperasi pada 19 kab/kota dengan bantuan modal Rp500 ribu/PKL di provinsi itu.

Dalam kesempatan itu, Syafrial juga menyinggung penyaluran kredit usaha rakyat dari sejumlah bank pelaksana sebesar Rp361,69 miliar dengan jumlah UKM tercatat 43.021 orang.

"Penyalurana KUR diharapkan ada satu pemahaman antara masyarakat dan bank penyalur serta pemerintah, karena selama ini masih dihadapkan persoalan masalah jaminan. Kita berharap ada pembicaraan dengan Meneg KUKM dengan Pemda untuk mencarikan solusi," katanya.(*)