Jakarta (ANTARA) - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menyetujui pembentukan dua KEK baru, yaitu KEK Nongsa Digital Park dan KEK MRO Batam Aero Technic yang berlokasi di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

"Kita setujui untuk ditetapkan sebagai KEK, karena telah memenuhi syarat," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Nasional KEK di Jakarta, Jumat.

Airlangga menambahkan Dewan Nasional KEK akan merekomendasikan kepada Presiden untuk menetapkan kedua KEK itu melalui Peraturan Pemerintah.

Ia mengharapkan pembukaan dua KEK yang telah memenuhi persyaratan pengembangan ini dapat menyerap tenaga kerja dan mendorong perekonomian daerah.

Setelah KEK ditetapkan, lanjut dia, KEK tersebut diberikan waktu paling lama tiga tahun, sampai KEK siap beroperasi dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya.

Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menjelaskan KEK Nongsa Digital Park memiliki luas lahan 166,45 hektare dengan total investasi Rp16 triliun.

Rinciannya, investasi pembangunan kawasan senilai Rp1,09 triliun, dan investasi tenant Rp14,90 triliun. Total tenaga kerja yang akan terserap sebanyak 16.500 orang.



Baca juga: KEK di Batam masih tunggu arahan pusat


Pengusul KEK ini adalah PT Taman Resor Internet (PT Tamarin) yang merupakan salah satu anak perusahaan dari grup perusahaan PT Citra Agramasinti Nusantara (Citramas Group).

Grup ini telah memiliki pengalaman dalam bidang pariwisata, industri kreatif dan Teknologi Informasi (TI), serta kawasan industri.

KEK Nongsa Digital Park dinilai memiliki kesiapan karena lahan telah dikuasai dan peruntukannya sesuai dengan Perpres No. 87 Tahun 2011.

Beberapa investor yang siap masuk antara lain PT Kinema untuk TI Apple Academy dan calon investor data center PT. Nexus, D-Town Commercial Center.

Infrastruktur kawasan telah terbangun di lahan tahap I seluas 91,11 hektare, yaitu marina, resort, studio film, kantor TI, dan lapangan golf.

KEK ini diharapkan menjadi pintu masuk untuk perusahaan TI bertaraf internasional serta menjadi Hub Digital Bridge TI Indonesia ke Singapura dan mancanegara.

Selain itu, adanya KEK diperkirakan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20-30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional.


Baca juga: Tunggu revisi PP, dua KEK digital di Batam ditargetkan rampung 2020


"Adanya transfer teknologi di bidang TI sehingga KEK Nongsa Digital Park dapat menjadi pusat pengembangan SDM tenaga TI muda Indonesia menjadi technopreneur," kata Enoh.

Di KEK ini, investor dapat memaksimalkan koneksi internet internasional, karena terdapat tujuh kabel FO bawah laut, yang dapat dimaksimalkan untuk pengembangan data center dan industri animasi.

Selanjutnya, KEK MRO Batam Aero Technic memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiatan utama industri MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) untuk industri pesawat terbang.

Nilai investasi KEK ini mencapai Rp6,2 triliun dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja 9.976 orang hingga 2030.

Pengusul KEK tersebut adalah PT Batam Teknik yang mulai beroperasi pada 2014 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau sebagai penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat.

Selama ini, PT Batam Teknik telah berpengalaman dalam melayani MRO untuk pesawat-pesawat Lion Air Group.

Kehadiran KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65-70 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp26 triliun per tahun yang mengalir ke luar negeri.

Dalam jangka menengah, kawasan ini diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar 100 miliar dolar AS pada 2025.


Baca juga: Kepri usulkan kawasan perdagangan bebas menyeluruh

Baca juga: Batam minta swasta dukung pengembangan teknologi informasi KEK