IHSG akhir pekan diprediksi bergerak datar
10 Juli 2020 09:38 WIB
Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan diprediksi bergerak mendatar cenderung terkoreksi.
IHSG dibuka melemah 8,57 poin atau 0,17 persen ke posisi 5.044,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,83 poin atau 0,36 persen menjadi 786,7.
"Mempertimbangkan sentimen global dan domestik, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporannya di Jakarta, Jumat.
Kementerian Keuangan yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi terkontraksi antara 1,1 persen (yoy) hingga 0,4 persen (yoy) di semester I 2020, diperkirakan akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Masih dari dalam negeri, pelaku pasar juga merespon realisasi defisit APBN sepanjang periode 2020 yang mencapai Rp 257,8 triliun atau setara dengan 1,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dari global, pelaku pasar mengamati perkembangan pertumbuhan kasus positif COVID-19 secara global. Peningkatan pertumbuhan kasus COVID-19 dapat berpotensi memperlambat pemulihan perekonomian global.
Seiring dengan potensi pelemahan IHSG, investor disarankan sebaiknya tidak terlalu agresif dalam melakukan akumulasi beli.
Investor juga perlu mencermati saham-saham barang-barang konsumsi (consumer goods) yang relatif tidak terdampak oleh pandemi COVID-19. Pelaku pasar dapat mempertimbangkan untuk membeli saham-saham di sektor tersebut.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 62,94 poin atau 0,28 persen ke 22.481,73, indeks Hang Seng turun 141,65 poin atau 0,54 persen ke 26.068,51, dan indeks Shanghai melemah 19,49 atau 0,56 ke 3.431,1.
IHSG dibuka melemah 8,57 poin atau 0,17 persen ke posisi 5.044,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,83 poin atau 0,36 persen menjadi 786,7.
"Mempertimbangkan sentimen global dan domestik, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporannya di Jakarta, Jumat.
Kementerian Keuangan yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi terkontraksi antara 1,1 persen (yoy) hingga 0,4 persen (yoy) di semester I 2020, diperkirakan akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Masih dari dalam negeri, pelaku pasar juga merespon realisasi defisit APBN sepanjang periode 2020 yang mencapai Rp 257,8 triliun atau setara dengan 1,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dari global, pelaku pasar mengamati perkembangan pertumbuhan kasus positif COVID-19 secara global. Peningkatan pertumbuhan kasus COVID-19 dapat berpotensi memperlambat pemulihan perekonomian global.
Seiring dengan potensi pelemahan IHSG, investor disarankan sebaiknya tidak terlalu agresif dalam melakukan akumulasi beli.
Investor juga perlu mencermati saham-saham barang-barang konsumsi (consumer goods) yang relatif tidak terdampak oleh pandemi COVID-19. Pelaku pasar dapat mempertimbangkan untuk membeli saham-saham di sektor tersebut.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 62,94 poin atau 0,28 persen ke 22.481,73, indeks Hang Seng turun 141,65 poin atau 0,54 persen ke 26.068,51, dan indeks Shanghai melemah 19,49 atau 0,56 ke 3.431,1.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: