Jakarta (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat konsumsi minyak sawit pada Mei 2020 masih positif meski turun tipis 1,6 persen menjadi 1,38 juta ton dibandingkan April 2020 sebesar 1,4 juta ton.
Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono merinci konsumsi produk pangan, yakni minyak makan dan lainnya turun 8,4 persen atau 61.000 ton, menjadi 664.000 ton.
Namun, konsumsi biodiesel dan oleokimia tercatat mengalami peningkatan.
"Konsumsi dalam negeri secara total masih positif di tengah berlakunya PSBB. Salah satu peningkat konsumsi adalah oleokimia yang naik 31,4 persen," kata Mukti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Gapki catat ekspor minyak sawit turun 8,3 persen, terbesar ke China
Mukti menyebutkan bahwa konsumsi biodiesel meningkat 23,2 persen karena didukung kebijakan pemerintah yang konsisten dalam mengimplementasikan mandatori B30.
Jika dibandingkan pada Januari-Mei 2019, konsumsi dalam negeri pada periode sama tahun ini mencapai 7,3 juta ton atau tumbuh sebesar 3,6 persen.
Adapun untuk produksi CPO pada Mei sebesar 3,6 juta ton atau turun 1,9 persen (67.000 ton) dibandingkan bulan sebelumnya.
Jika dibandingkan Januari-Mei 2019, produksi CPO dan PKO Januari-Mei 2020 menurun 14 persen atau sekitar 19.001 ribu ton lebih rendah.
"Produksi bulan Mei yang lebih rendah dari bulan April 2020 diduga masih disebabkan efek kemarau panjang 2019 dan pengaruh musiman," kata Mukti.
Ia memperkirakan kegiatan ekonomi Indonesia sudah mulai pulih sehingga ke depan permintaan minyak sawit untuk pangan juga akan naik mengikuti permintaan oleokimia dan biodiesel.
Baca juga: Kemendag: Permintaan produk sawit dunia mulai naik
Baca juga: Kementerian ESDM: Harga biodiesel pada Juli naik, jadi Rp7.321/liter
Gapki sebut konsumsi minyak sawit domestik pada Mei masih positif
9 Juli 2020 21:36 WIB
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono. ANTARA/Dokumentasi Gapki
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: