Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan posisi partainya terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bagaikan sahabat.

"Setelah kompetisi pemilu, kini Partai Golkar memutuskan berada dalam koalisi Kabinet Indonesia Bersatu II. Dengan pilihan ini, posisi Golkar terhadap pemerintah bagaikan seorang sahabat," kata Aburizal pada pidato politik perayaan HUT ke- 45 di Jakarta, Sabtu malam.

Menurut dia, sebagai seorang sahabat baik, maka Partai Golkar akan selalu mengulurkan tangan serta membesarkan hati sahabatnya pada hari-hari sulit.

"Tetapi, sebagai sahabat sejati, Partai Golkar bukan saja hanya memberikan pujian.Golkar akan mengingatkan, memberi evaluasi obyektif, dan catatan kritis serta menawarkan solusi alternatif jika diperlukan," kata Aburizal, yang disambut tepuk tangan hadirin.

Menurut Ical, sapaan akrab Aburizal, Golkar akan terus menyuarakan hal-hal yang perlu didengarkan, betapapun pahitnya, dan bukan hal-hal yang menyenangkan hati saja.

"Itulah sahabat sejati. Bahkan saya mengimbau Partai Demokrat dan partai lainnya agar mengambil sikap yang sama terhadap pemerintah. Bersahabat, loyal, tetapi tetap obyektif, kritis dan independen sehingga spektrum suara rakyat benar-benar terwakili dalam setiap elemennya," kata Ical.

Menurut Ical, Golkar tidak akan pernah meminta, Golkar tidak akan pernah mencari keuntungan dari negara. Justru sebaliknya Golkar akan memberi kontribusi dan darma bakti pada negara.

"Golkar akan terus membuka harapan bagi terciptanya pemerintahan yang berwibawa, berwibawa karena mengejar kebenaran. Pemerintahan yang dicintai karena memperjuangkan kepentingan rakyat, pemerintahan yang disegani kawan dan lawan karena jujur dan setia," kata Ical.

Menurut dia, keputusan berkoalisi dengan pemerintah diambil dengan pertimbangan yang seksama.(*)