Pemprov Babel normalisasi bekas tambang Kace atasi banjir
9 Juli 2020 17:23 WIB
Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan saat memimpin rakor normalisasi kolong Desa Kace di Pangkalpinang, Kamis. (Aprionis)
Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menormalisasi kolong atau bekas penambangan bijih timah di Desa Kace seluas 6,5 hektare, sebagai langkah untuk mengatasi banjir di Kota Pangkalpinang.
"Saya minta permasalahan kawasan kolong segera diselesaikan, sehingga dapat mengatasi banjir di ibu kota provinsi ini," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat memimpin rakor normalisasi kolong Desa Kace di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan normalisasi kolong Desa Kace, Kabupaten Bangka ini, selain untuk mengatasi banjir di Kota Pangkalpinang, juga akan dijadikan objek wisata air baru bagi masyarakat agar dapat menggerakkan perekonomian warga desa tersebut.
Baca juga: Babel ajukan Geopark Pulau Bangka jadi taman nasional
"Kawasan wisata air ini nantinya akan dikelola Bumdes Kace, sehingga masalah kolong ini dapat terselesaikan dengan baik dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa," katanya.
Ia berharap permasalahan kolong ini segera diselesaikan agar program normalisasi kolong dapat segera dilakukan pada tahun ini.
"Kawasan kolong di daerah tersebut harus segera dilakukan penyelesaian, apabila di daerah sekitar kolong ada tanah milik masyarakat, supaya tidak terjadi permasalahan di kemudian hari," ujarnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Babel Yanuar menyatakan rapat kali ini disepakati akan melakukan relokasi kolong Kace yang selama ini menjadi penyebab banjir di Kota Pangkalpinang.
Baca juga: Perajin lidi nipah Babel didorong ciptakan kerajinan bernilai tinggi
Baca juga: Kota Pangkalpinang Babel sudah nihil pasien COVID-19
"Kita akan memperluas kolong itu, sehingga air dari kolong Kace dapat diteruskan ke ke kolong Pangkalpinang, sehingga nantinya tidak terjadi banjir," katanya.
Untuk melaksanakan program ini, Pemprov Babel melakukan kerja sama dengan Pemkot Pangkalpinang dan Pemkab Bangka, karena lokasinya berada di dua tempat tersebut.
Menurut dia, dalam waktu dekat ini akan dilakukan pendataan lagi dengan harapan relokasi menjadi lancar. Untuk itu, Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang bisa membantu Pemprov agar rencana ini lancar.
"Kawasan wisata air di tengah kota ini sangat menarik dan bisa mempercantik Kota Pangkalpinang," katanya.
"Saya minta permasalahan kawasan kolong segera diselesaikan, sehingga dapat mengatasi banjir di ibu kota provinsi ini," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat memimpin rakor normalisasi kolong Desa Kace di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan normalisasi kolong Desa Kace, Kabupaten Bangka ini, selain untuk mengatasi banjir di Kota Pangkalpinang, juga akan dijadikan objek wisata air baru bagi masyarakat agar dapat menggerakkan perekonomian warga desa tersebut.
Baca juga: Babel ajukan Geopark Pulau Bangka jadi taman nasional
"Kawasan wisata air ini nantinya akan dikelola Bumdes Kace, sehingga masalah kolong ini dapat terselesaikan dengan baik dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa," katanya.
Ia berharap permasalahan kolong ini segera diselesaikan agar program normalisasi kolong dapat segera dilakukan pada tahun ini.
"Kawasan kolong di daerah tersebut harus segera dilakukan penyelesaian, apabila di daerah sekitar kolong ada tanah milik masyarakat, supaya tidak terjadi permasalahan di kemudian hari," ujarnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Babel Yanuar menyatakan rapat kali ini disepakati akan melakukan relokasi kolong Kace yang selama ini menjadi penyebab banjir di Kota Pangkalpinang.
Baca juga: Perajin lidi nipah Babel didorong ciptakan kerajinan bernilai tinggi
Baca juga: Kota Pangkalpinang Babel sudah nihil pasien COVID-19
"Kita akan memperluas kolong itu, sehingga air dari kolong Kace dapat diteruskan ke ke kolong Pangkalpinang, sehingga nantinya tidak terjadi banjir," katanya.
Untuk melaksanakan program ini, Pemprov Babel melakukan kerja sama dengan Pemkot Pangkalpinang dan Pemkab Bangka, karena lokasinya berada di dua tempat tersebut.
Menurut dia, dalam waktu dekat ini akan dilakukan pendataan lagi dengan harapan relokasi menjadi lancar. Untuk itu, Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang bisa membantu Pemprov agar rencana ini lancar.
"Kawasan wisata air di tengah kota ini sangat menarik dan bisa mempercantik Kota Pangkalpinang," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: