David Attenborough ajukan donasi badan amal kebun binatang Inggris
9 Juli 2020 16:02 WIB
Pengunjung melihat penguin berenang di Kebun Binatang London (London Zoo) pada hari pertama pembukaannya kembali sejak "lockdown" selama pandemi COVID-19 di London, Inggris, 15 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS / Toby Melville/aww.
London (ANTARA) - Veteran penyiar sekaligus naturalis David Attenborough mengajukan donasi untuk menyelamatkan badan amal konservasi di balik dua kebun binatang terkemuka Inggris, London Zoo dan Whipsnade, yang dihantam secara finansial oleh pandemi virus corona.
Klip video pendek, yang bakal ditayangkan di stasiun TV Inggris pada Kamis, menarik perhatian pada karya ilmiah Zoological Society of London (ZSL) dan menampilkan gambar binatang baik di dua kebun binatang tersebut maupun di habitat asli mereka.
"Zoological Society of London memberikan kontribusi yang luar biasa bagi konservasi dan pemahaman kami tentang satwa liar selama 200 tahun," kata Attenborough, mencatat bahwa kedua kebun binatang menjadi rumah bagi 20.000 hewan lebih, yang beberapa di antaranya terancam punah.
Baca juga: 5 organisasi konservasi internasional selamatkan badak Sumatera
Baca juga: AS hibahkan dana konservasi satwa liar Sulut
"Institusi nasional sendiri kini berisiko terancam punah," kata pria berusia 94 tehun itu, yang terkenal di seluruh dunia atas film dokumenter miliknya tentang dunia alam.
ZSL kehilangan penghasilan utama setelah pandemi COVID-19 memaksa kebun binatang ditutup untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, katanya, mendesak masyarakat agar memberikan donasi melalui tautan zsl.org/justgiving.
Melalui siaran pers terpisah, direktur ZSL Dominic Jermey mengatakan kebun binatang tidak akan mampu mengembalikan finansial yang hilang meski pihaknya kini telah diizinkan untuk beroperasi kembali, lantaran imbauan jaga jarak sosial dan jumlah pengunjung yang sangat terbatas.
"Tidak seperti kebun binatang Inggris lainnya, kebun binatang kami merupakan penyelamat untuk penelitian terobosan di Institut Zoologi ZSL yang terkenal di dunia dan mendanai proyek konservasi global kami, tugas yang tidak pernah lebih vital," katanya.
Penelitian itu termasuk riset untuk melihat bagaimana penyakit seperti virus corona berpindah dari satwa liar ke manusia, pungkasnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Lembaga konservasi satwa pun terdampak COVID-19
Baca juga: Konservasi Elang Jawa, ikhtiar menyelamatkan satwa endemik
Klip video pendek, yang bakal ditayangkan di stasiun TV Inggris pada Kamis, menarik perhatian pada karya ilmiah Zoological Society of London (ZSL) dan menampilkan gambar binatang baik di dua kebun binatang tersebut maupun di habitat asli mereka.
"Zoological Society of London memberikan kontribusi yang luar biasa bagi konservasi dan pemahaman kami tentang satwa liar selama 200 tahun," kata Attenborough, mencatat bahwa kedua kebun binatang menjadi rumah bagi 20.000 hewan lebih, yang beberapa di antaranya terancam punah.
Baca juga: 5 organisasi konservasi internasional selamatkan badak Sumatera
Baca juga: AS hibahkan dana konservasi satwa liar Sulut
"Institusi nasional sendiri kini berisiko terancam punah," kata pria berusia 94 tehun itu, yang terkenal di seluruh dunia atas film dokumenter miliknya tentang dunia alam.
ZSL kehilangan penghasilan utama setelah pandemi COVID-19 memaksa kebun binatang ditutup untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, katanya, mendesak masyarakat agar memberikan donasi melalui tautan zsl.org/justgiving.
Melalui siaran pers terpisah, direktur ZSL Dominic Jermey mengatakan kebun binatang tidak akan mampu mengembalikan finansial yang hilang meski pihaknya kini telah diizinkan untuk beroperasi kembali, lantaran imbauan jaga jarak sosial dan jumlah pengunjung yang sangat terbatas.
"Tidak seperti kebun binatang Inggris lainnya, kebun binatang kami merupakan penyelamat untuk penelitian terobosan di Institut Zoologi ZSL yang terkenal di dunia dan mendanai proyek konservasi global kami, tugas yang tidak pernah lebih vital," katanya.
Penelitian itu termasuk riset untuk melihat bagaimana penyakit seperti virus corona berpindah dari satwa liar ke manusia, pungkasnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Lembaga konservasi satwa pun terdampak COVID-19
Baca juga: Konservasi Elang Jawa, ikhtiar menyelamatkan satwa endemik
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: