New York (ANTARA) - Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dengan Nasdaq mencapai rekor penutupan tertinggi, didukung saham-saham teknologi karena tanda-tanda awal rebound ekonomi mengimbangi kekhawatiran tentang penguncian lebih lanjut akibat lonjakan kasus baru Virus Corona di seluruh negeri.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 177,10 poin atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada 26.067,28 poin. Indeks S&P 500 naik 24,62 poin atau 0,78 persen, menjadi berakhir di 3.169,94 poin. Indeks Komposit Nasdaq melambung 148,61 poin atau 1,44 persen menjadi ditutup pada 10.492,50 poin

Saham raksasa teknologi AS, yang disebut kelompok FAANG terdiri dari Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan dan perusahaan induk Google, Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi.

Apple Inc dan Microsoft Corp memberikan dorongan terbesar bagi Indeks Dow Jones dan Indeks S&P 500, dengan indeks teknologi S&P 500 naik 1,6 persen dan memimpin kenaikan sektor. Nasdaq melampaui dua indeks utama lainnya, berakhir 1,4 persen lebih tinggi, dipimpin oleh Amazon.com, rekor penutupan tertinggi keempat bulan ini.

Baca juga: Dolar jatuh ke titik terendah 2 minggu, dibayangi kasus baru Corona

Jumlah kasus Virus Corona AS yang dikonfirmasi melampaui tiga juta, mempengaruhi hampir satu dari setiap 100 orang Amerika. California, Hawaii, Idaho, Missouri, Montana, Oklahoma, dan Texas, memecahkan rekor tertinggi harian mereka untuk infeksi baru.

Investor telah menimbang serangkaian data ekonomi positif termasuk penambahan rekor pekerjaan dan rebound di sektor jasa pada Juni, terhadap lonjakan kasus Virus Corona AS baru-baru ini, tetapi S&P 500 masih naik lebih dari 40 persen dari penutupan terendah Maret.

"Pasar terus mengabaikan konsekuensi potensial dari lonjakan dalam kasus baru Virus Corona," kata Kepala Ekonom Pasar Spartan Capital Securities, Peter Cardillo di New York.

"Ini overbought," katanya. "Meskipun saya tidak berharap pasar ini akan runtuh ... Saya pikir investor pada saat ini bermain dengan api," katanya, menunjuk kenaikan dalam harga safe-haven emas.

Baca juga: Emas naik lagi bertengger di atas 1.800 dolar, investor buru aset aman

Menambah nada optimis di akhir sesi, Presiden Bank Sentral Federal Reserve St Louis James Bullard mengatakan kepada CNBC dalam sebuah wawancara bahwa pengangguran AS kemungkinan akan menurun hingga di bawah delapan persen "mungkin bahkan tujuh persen" pada akhir tahun.

Pasar juga tampaknya berada dalam mode tunggu dan pantau sebelum awal musim laporan laba kuartal kedua, yang dimulai minggu depan dengan laporan dari bank-bank besar Wall Street.

Penghasilan triwulanan untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan akan turun hampir 44 persen secara tahun ke tahun, penurunan paling tajam sejak krisis keuangan 2008, menurut data IBES dari Refinitiv.

Volume transaksi di bursa Amerika Serikat mencapai 10,40 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,4 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca juga: Harga minyak naik tipis, ditopang peningkatan konsumsi bensin di AS