Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) perdagangan Jumat ditutup naik kembali (rebound) 23,668 poin setelah sejak awal pekan ini mengalami tekanan jual.

IHSG ditutup naik 23,668 poin (1,01 persen) menjadi 2.367,701, sedangkan Indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menguat 4,511 poin (0,98 persen) ke posisi 464,199.

Kepala Riset Financorpindo Nusa Edwin Sebayang di Jakarta, Jumat mengatakan, naiknya indeks BEI lebih disebabkan technical rebound (penguatan teknikal), mengingat saham-saham Indonesia mengalami tekanan dalam beberapa hari belakangan ini.

Ia menambahkan, kenaikan indeks BEI lebih disebabkan naiknya kembali saham-saham unggulan seperti Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp1.900 menjadi Rp22.750, International Nickel (INCO) naik Rp225 menjadi Rp4.050, PTBA naik Rp400 menjadi Rp15.200, Telkom (TLKM) naik Rp150 menjadi Rp8.400.

Menguatnya kembali harga minyak dunia, tambah Edwin, juga telah mendorong IHSG BEI ditutup naik.

"Harga minyak rebound menjadi sekitar 80 dolar per barel dari sebelumnya sekitar 79 dolar telah menolong indeks BEI kembali menguat," katanya.

Selain itu, tambah dia, sentimen pasar global berbalik positif. Isu sentral sebelumnya mengenai kekhawatiran penggelembungan aset (bubble asset) dan tren kenaikan suku bunga bank sentral lenyap dalam sekejap.

Beberapa saham di kawasan Asia ditutup naik diantaranya, Indeks Hang Seng naik 487,88 poin ke level 21.752, Indeks Nikkei-225 menguat 143,64 poin ke level 10.034 dan Indeks Singapore Strait Time juga naik 18,82 poin ke level 2.651.

Volume perdagangan mencapai 5,504 miliar saham dengan nilai Rp4,958 triliun dari 116.693 kali transaksi. Kondisi di atas telah membuat pergerakan saham di BEI didominasi yang naik sebanyak 128 dibanding yang turun 66, sedangkan 62 stagnan atau tidak bergerak harganya. (*)