Jakarta (ANTARA) - Pemerintah diminta untuk mengintegrasikan potensi sumber daya antar wilayah untuk menekan disparitas harga melalui program tol laut.
"Tol laut itu targetnya untuk mengurangi disparitas harga, supaya disparitas harga tidak terjadi maka tingkat keterisian kapal-kapal tol laut perlu terus dioptimalkan," ujar pengamat transportasi Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, program tol laut yang sudah berjalan ini harus diiringi dengan munculnya industri di wilayah, khususnya timur Indonesia sehingga ada pertumbuhan muatan balik kapal yang akhirnya dapat membuat optimal program tol laut.
"Kalau kapal terisi hanya waktu berangkat saja biaya operasional mahal, akhirnya produk tidak turun harga. Jadi, kalau kapal berangkat ke wilayah timur dengan mengangkut produk industri maka saat ke barat kapal itu juga harus membawa produk dari wilayah timur, misal peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan sehingga membuat daya saing logistik kian baik," papar Darmaningtyas.
Dengan begitu, lanjut dia, efeknya dapat menurunkan biaya operasional yang akhirnya menekan disparitas harga.
Dalam hal peningkatan muatan balik, ia menambahkan pemerintah pusat hingga swasta juga harus meningkatkan sinergi dalam rangka meningkatkan pemanfaatan tol laut untuk mengangkut industri daerah.
Secara terpisah, Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara Widodo Setiadi mengungkapkan pihaknya sebagai perusahaan swasta ingin berkolaborasi dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna mencapai program-program pemerintah, termasuk program tol laut.
"Kami tidak ingin menjadi kompetitor, kami ingin kolaborasi untuk membantu pencapaian-pencapaian program pemerintah, kita bisa berpartisipasi," kata Widodo kepada Antara.
Untuk itu, Ia mengatakan pemerintah agar lebih memberikan peluang seluas-luasnya kepada swasta untuk terlibat, terutama proyek strategis nasional (PSN).
"Karena membangun negara itu tugas warga negara tanpa kecuali," katanya.
Terkait program tol laut, Widodo menilai program tersebut merupakan upaya untuk menurunkan biaya logistik yang saat ini masih di posisi 25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Program tol sangat baik kalau kita lihat programnya Pak Jokowi untuk mendukung bagaimana biaya logistik bisa diturunkan. Dari sisi pengusaha, salah satu cara program tol laut bagaimana sarana dan sarana termasuk operator yang meng-handle tol laut ini bisa ditingkatkan, terutama daerah-daerah terpencil," katanya. (INF)
Baca juga: Kemenhub: Butuh dukungan pemda tingkatkan muatan balik tol laut
Baca juga: Kemenhub: Sistem komunikasi logistik cegah praktik monopoli tol laut
Baca juga: INSA minta Kemendag seleksi barang yang diangkut kapal tol laut
Pengamat: Tol laut harus disertai integrasi sumber daya wilayah
8 Juli 2020 19:14 WIB
Pengamat Transportasi Darmaningtyas. FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma/ed/mes/pri.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: