BMKG pasang 17 alat deteksi dini gempa bumi dan tsunami di Sultra
8 Juli 2020 11:40 WIB
BMKG bakal memasang 17 alat deteksi dini gempa bumi dan tsunami di Sultra diantaranya Warning Receiver System New Generation (WRS NewGen), sensor gempa bumi, sensor akselerograf. Pemasangan alat tersebut guna memitigasi bencana di daerah tersebut. (ANTARA/HO-Humas BMKG Kendari)
Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan menambah peralatan sebanyak 17 buah alat deteksi dini gempa bumi dan tsunami yang akan disebar di beberapa kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara guna memperkuat mitigasi bencana di daerah tersebut.
Berdasarkan siaran pers BMKG Sultra, yang diterima ANTARA, Rabu menjelaskan, ke-17 peralatan tersebut berupa 11 Warning Receiver System New Generation (WRS NewGen), 4 sensor gempa bumi, dan 2 sensor akselerograf.
WRS NewGen telah selesai dipasang di Stasiun Geofisika Kendari dan sementara berlangsung pemasangan WRS NewGen lainnya secara paralel di BPBD Kota Kendari dan BPBD Kabupaten Konawe. Seluruh peralatan direncanakan beroperasi sebelum akhir tahun 2020.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia menjelaskan bahwa WRS NewGen merupakan peralatan yang berfungsi untuk mendiseminasikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.
Baca juga: BMKG upayakan deteksi dini 30 detik setelah gempa
Baca juga: BMKG siapkan peringatan dini yang deteksi tsunami lebih cepat
"Peralatan ini akan dipasang di 10 kabupaten/kota. Kota Kendari akan mendapatkan dua set peralatan yang akan diinstal di Stasiun Geofisika Kendari dan BPBD Kota Kendari. Konawe Kepulauan, Buton utara, Muna, Wakatobi, Kolaka Utara, Konawe, Bombana, Konawe Utara, dan Konawe Selatan, masing-masing akan mendapatkan satu set peralatan WRS NewGen," kata Rosa.
Rosa mengungkapkan, penempatan peralatan tersebut akan dipusatkan di kantor BPBD masing-masing daerah dan khusus untuk Kabupaten Wakatobi akan dipasang di Kantor Bupati.
"Sensor gempa bumi yang dipasang tahun ini dimaksudkan untuk mengawal sesar aktif Lawanopo yang memanjang 260 km dari Kolaka Utara hingga Konawe. Sensor-sensor tersebut akan dipasang di wilayah Konawe, Konawe Utara dan Kolaka. Sementara peralatan sensor percepatan tanah akselerogaf akan berlokasi di Kabupaten Muna dan Kabupaten Bombana," ungkap Rosa.
Rosa berharap dengan penambahan peralatan di beberapa wilayah Sulawesi Tenggara dapat meningkatkan ketepatan, kecepatan, keakuratan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami. Ia juga berharap dapat membantu pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan serta mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah masing-masing.
"Terlaksananya pemasangan ini tidak luput dari dukungan dan partisipasi aktif masing-masing Pemda kabupaten/kota yang telah bersedia untuk menjadi lokasi penempatan dan turut menjaga peralatan yang merupakan aset BMKG ini," pungkasnya.
Baca juga: UI tambah alat peringatan dini gempa bumi
Baca juga: BMKG sebut hanya Indonesia yang deteksi tsunami Palu
Berdasarkan siaran pers BMKG Sultra, yang diterima ANTARA, Rabu menjelaskan, ke-17 peralatan tersebut berupa 11 Warning Receiver System New Generation (WRS NewGen), 4 sensor gempa bumi, dan 2 sensor akselerograf.
WRS NewGen telah selesai dipasang di Stasiun Geofisika Kendari dan sementara berlangsung pemasangan WRS NewGen lainnya secara paralel di BPBD Kota Kendari dan BPBD Kabupaten Konawe. Seluruh peralatan direncanakan beroperasi sebelum akhir tahun 2020.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia menjelaskan bahwa WRS NewGen merupakan peralatan yang berfungsi untuk mendiseminasikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.
Baca juga: BMKG upayakan deteksi dini 30 detik setelah gempa
Baca juga: BMKG siapkan peringatan dini yang deteksi tsunami lebih cepat
"Peralatan ini akan dipasang di 10 kabupaten/kota. Kota Kendari akan mendapatkan dua set peralatan yang akan diinstal di Stasiun Geofisika Kendari dan BPBD Kota Kendari. Konawe Kepulauan, Buton utara, Muna, Wakatobi, Kolaka Utara, Konawe, Bombana, Konawe Utara, dan Konawe Selatan, masing-masing akan mendapatkan satu set peralatan WRS NewGen," kata Rosa.
Rosa mengungkapkan, penempatan peralatan tersebut akan dipusatkan di kantor BPBD masing-masing daerah dan khusus untuk Kabupaten Wakatobi akan dipasang di Kantor Bupati.
"Sensor gempa bumi yang dipasang tahun ini dimaksudkan untuk mengawal sesar aktif Lawanopo yang memanjang 260 km dari Kolaka Utara hingga Konawe. Sensor-sensor tersebut akan dipasang di wilayah Konawe, Konawe Utara dan Kolaka. Sementara peralatan sensor percepatan tanah akselerogaf akan berlokasi di Kabupaten Muna dan Kabupaten Bombana," ungkap Rosa.
Rosa berharap dengan penambahan peralatan di beberapa wilayah Sulawesi Tenggara dapat meningkatkan ketepatan, kecepatan, keakuratan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami. Ia juga berharap dapat membantu pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan serta mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah masing-masing.
"Terlaksananya pemasangan ini tidak luput dari dukungan dan partisipasi aktif masing-masing Pemda kabupaten/kota yang telah bersedia untuk menjadi lokasi penempatan dan turut menjaga peralatan yang merupakan aset BMKG ini," pungkasnya.
Baca juga: UI tambah alat peringatan dini gempa bumi
Baca juga: BMKG sebut hanya Indonesia yang deteksi tsunami Palu
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: