Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI AS Sukawijaya atau yang karib dipanggil Yoyok Sukawi meminta kepada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 untuk menyelaraskan persepsi dan kebijakan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) soal kelanjutan kompetisi olahraga nasional.

Pasalnya, menurut Yoyok, Gugus Tugas hanya memberikan lampu hijau untuk kegiatan olahraga individu, dan belum mengeluarkan rekomendasi untuk kegiatan olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti sepak bola.

“Sebulan lalu, Komisi X RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Gugus Tugas.. kemudian ada anggota Komisi X yang bertanya soal apakah olahraga sudah boleh dilakukan. Lalu dijawab jika lihat draft normal baru masih belum boleh ada kegiatan yang mengumpulkan orang banyak,” kata Yoyok yang dihubungi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kemenpora bahas rencana kelanjutan kompetisi bersama Gugus Tugas

Sementara itu, Kemenpora pada Juni telah menerbitkan protokol kesehatan kegiatan olahraga nasional yang di dalamnya mengatur tiga tahapan pelaksanaan olahraga. Tiap-tiap tahapan disesuaikan dengan perkembangan terkini dari laju penyebaran virus corona di wilayah tempat kegiatan bakal digelar.

Apabila ingin menggulirkan kompetisi pun, penyelenggara diminta melakukan serangkaian protokol ketat serta dipastikan agar digelar tanpa penonton.

Menurut Yoyok yang juga menjabat anggota Komisi Eksekutif (Exco) PSSI itu, hal itu justru tak sesuai dengan hasil pembahasan dia bersama Ketua Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Doni Monardo. Ia mengatakan belum ada tanda-tanda bahwa mereka memperbolehkan kompetisi kembali digelar.

“Oktober banyak kompetisi olahraga yang menyatakan akan dilanjutkan. Seandainya nanti, kurva turun dan diperbolehkan itu pun hanya kegiatan personal,”

Baca juga: PSSI resmi putuskan Liga 1, 2, dan 3 bergulir mulai Oktober 2020

“Karena belum satu kebijakan, maka kami minta gugus tugas untuk berkoordinasi dengan seluruh kementerian, termasuk Kemenpora agar kebijakannya seragam,” tutur.

PSSI telah memutuskan untuk kembali melanjutkan kompetisi Liga 1 musim ini pada Oktober. Keputusan tersebut banyak mendapatkan penolakan dari sejumlah klub, seperti Persebaya Surabaya, Persik Kediri, dan Persipura Jayapura.

Selain PSSI, Operator Liga Bola Basket Indonesia (IBL) juga berencana melanjutkan kompetisi musim ini pada September hingga Oktober mendatang di satu kota; Yogyakarta atau Jakarta.

Baca juga: Perbasi dan IBL serahkan dokumen rencana kompetisi ke Gugus Tugas