Pantau penerapan protokol COVID-19, pasar tradisional NTB disidak
7 Juli 2020 21:08 WIB
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Sitti Rohmi Djalilah saat melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram untuk memantau penerapan protokol COVID-19, Selasa (7/7/2020). (FOTO ANTARA/Nur Imansyah).
Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Sitti Rohmi Djalilah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram untuk memantau penerapan protokol COVID-19, Selasa.
Tiga pasar tradisional di Kota Mataram yang disidak Wagub NTB itu, di antaranya Pasar Kebon Roek, Pasar Dasan Agung dan Pasar Cemara. Wagub turun didampingi oleh Asisten I Setda NTB, Kepala Dinas Koperasi UMKM NTB, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB serta Kasat Pol PP Provinsi NTB.
Wagub dalam sidak menegaskan tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam lingkungan pasar, khususnya penggunaan masker. Bahkan, dalam kunjungan tersebut, Wagub secara tegas menegur beberapa pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker.
"Mataram sudah banyak sekali yang positif COVID-19, jadi saya tidak mau Mataram semakin banyak yang positif. Semua anak-anak wajib pakai masker, pedagang kalau tidak pakai masker, enggak boleh buka toko," katanya menegaskan.
Ia juga meminta kepada setiap kepala pasar yang dikunjungi untuk memperketat sosialisasi penerapan protokol COVID-19 dan memberikan arahan kepada setiap satgas pasar agar dibagi tugas untuk berkeliling dan menindak tegas para pedagang maupun pembeli yang tidak menggunakan masker.
"Bagi mereka yang menggunakan masker agar dilarang untuk berbelanja atau berjualan di pasar," ujarnya.
Sembari mengecek keadaan pasar, Wagub yang juga didampingi Kepala Pasar Kebon Roek dengan tegas menyampaikan, bahwa setiap hari wajib dikontrol penggunaan masker di pasar.
"Semua orang sebenarnya sudah punya masker, jadi bikin aturan didepan, tanpa masker orang tidak boleh jualan, orang tidak boleh masuk, saya titip Kebon Roek ini karena potensi penyebaran di sini luar biasa besar, jangan bilang disini enggak ada yang positif, enggak bisa kita lihat virus ini, yang terpenting adalah kita preventif," kata Wagub.
Kepada beberapa kepala OPD yang mendampingi diminta untuk mendukung kepala pasar dan juga bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk tetap mengecek sekeliling pasar setiap harinya, demikian Sitti Rohmi Djalilah.
Baca juga: Cegah penularan COVID-19, Wagub NTB bagikan masker kepada warga
Baca juga: Pasar tradisional di NTB mulai terapkan physical distancing
Baca juga: Cegah corona, NTB tutup sementara pasar hewan
Tiga pasar tradisional di Kota Mataram yang disidak Wagub NTB itu, di antaranya Pasar Kebon Roek, Pasar Dasan Agung dan Pasar Cemara. Wagub turun didampingi oleh Asisten I Setda NTB, Kepala Dinas Koperasi UMKM NTB, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB serta Kasat Pol PP Provinsi NTB.
Wagub dalam sidak menegaskan tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam lingkungan pasar, khususnya penggunaan masker. Bahkan, dalam kunjungan tersebut, Wagub secara tegas menegur beberapa pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker.
"Mataram sudah banyak sekali yang positif COVID-19, jadi saya tidak mau Mataram semakin banyak yang positif. Semua anak-anak wajib pakai masker, pedagang kalau tidak pakai masker, enggak boleh buka toko," katanya menegaskan.
Ia juga meminta kepada setiap kepala pasar yang dikunjungi untuk memperketat sosialisasi penerapan protokol COVID-19 dan memberikan arahan kepada setiap satgas pasar agar dibagi tugas untuk berkeliling dan menindak tegas para pedagang maupun pembeli yang tidak menggunakan masker.
"Bagi mereka yang menggunakan masker agar dilarang untuk berbelanja atau berjualan di pasar," ujarnya.
Sembari mengecek keadaan pasar, Wagub yang juga didampingi Kepala Pasar Kebon Roek dengan tegas menyampaikan, bahwa setiap hari wajib dikontrol penggunaan masker di pasar.
"Semua orang sebenarnya sudah punya masker, jadi bikin aturan didepan, tanpa masker orang tidak boleh jualan, orang tidak boleh masuk, saya titip Kebon Roek ini karena potensi penyebaran di sini luar biasa besar, jangan bilang disini enggak ada yang positif, enggak bisa kita lihat virus ini, yang terpenting adalah kita preventif," kata Wagub.
Kepada beberapa kepala OPD yang mendampingi diminta untuk mendukung kepala pasar dan juga bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk tetap mengecek sekeliling pasar setiap harinya, demikian Sitti Rohmi Djalilah.
Baca juga: Cegah penularan COVID-19, Wagub NTB bagikan masker kepada warga
Baca juga: Pasar tradisional di NTB mulai terapkan physical distancing
Baca juga: Cegah corona, NTB tutup sementara pasar hewan
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: