Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Pramono Anung, mengatakan, batalnya rapat kerja antara Komisi IX DPR dan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih karena menteri kesehatan belum siap diputuskan diundur.

"Mungkin karena masih baru berada di kabinet, sehingga Menteri Kesehatan belum siap melakukan rapat kerja dengan DPR," kata Pramono Anung usai memberikan penghargaan Megawati Soekarnoputri kepada pemuda berprestasi di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu.

Dikatakannya, pengunduran jadwal rapat kerja tersebut bukan tanpa batas. Pimpinan DPR sudah menyepakati, nanti mitra-mitra kerja komisi DPR akan dipanggil sesuai dengan bidang tugas dan fungsi komisi masing-masing.

Dalam hal batalnya rapat kerja antara Komisi IX DPR dan Menteri Kesehatan, menurut dia, kewenangan memanggil menteri kesehatan berada pada wakil ketua DPR yang membidangi antara lain kesehatan, yakni Marwoto Mitrohardjono.

"Pak Marwoto secara resmi sudah menulis surat kepada Menteri Kesehatan. Namun di tingkat pimpinan DPR belum ada pembicaraan soal pemanggilan menteri kesehatan tersebut," kata Pramono yang berusaha meluruskan pemberitaan soal batalnya rapat kerja antara Komisi IX DPR dan Menteri Kesehatan.

Rapat kerja antara komisi IX yang diketuai Ribka Tjiptaning (FPDIP) dan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih semula dijadwalkan pada Rabu ini mulai pukul 10.00 WIB.

Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning mengatakan, ia mengetahui pembatalan rapat kerja tersebut dari sekretariat Komisi IX yang mendapat kabar dari pimpinan DPR.

Informasinya yang diterimanya, kata dia, rapat kerja dengan Menteri Kesehatan dibatalkan sampai dengan waktu yang belum ditentukan.

Menurut Ribka, jika pembatalan rapat kerja tersebut dilakukan secara sepihak oleh ketua DPR, ia sangat menyayangkannya.

"Padahal, sebelumnya saya sudah mengajukan izin ke pimpinan DPR akan memanggil Menteri Kesehatan," katanya.

Menurut dia, pemanggilan Menteri Kesehatan untuk melakukan rapat kerja dengan Komisi IX DPR agendanya akan membahas soal sikap dan komitmen Menteri Kesehatan yang baru terhadap laboratorium Namru-2 milik Angkatan Laut Amerika Serikat.

Isu Namru-2 sempat ramai ketika nama Endang Rahayu Sedyaningsih diumumkan Presiden Yudhoyono sebagai Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II pekan lalu.
(*)