Lapas Lowokwaru Malang bersiap masuki era normal baru
7 Juli 2020 17:51 WIB
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Reynhard Silitonga (tengah) saat melakukan kunjungan kerja ke Lapas Klas I Malang, Jawa Timur, Selasa (7/7/2020). (ANTARA/HO-Humas Lapas Klas I Malang/VFT)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Malang atau yang dikenal sebagai Lapas Lowokwaru, di Kota Malang, Jawa Timur, bersiap memasuki era normal baru, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat khususnya untuk para pengunjung.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Reynhard Silitonga mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan Lapas Lowokwaru Malang saat ini terbilang sudah cukup baik, khususnya untuk penerimaan kunjungan.
"Persiapan dilakukan untuk bagaimana menerima kunjungan dari masyarakat, yang akan mengunjungi warga binaan. Sejauh ini hasil evaluasinya cukup baik," kata Reynhard, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.
Baca juga: Satgas Kamtib Korwil Madiun geledah blok hunian Lapas Pemuda
Reynhard mengatakan kunjungan kerja tersebut untuk memastikan kesiapan lembaga pemasyarakatan yang ada di wilayah Kota Malang menerapkan protokol kesehatan dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 menjelang era normal baru.
Beberapa hal yang diperhatikan terkait era normal baru di lapas-lapas yang ada, lanjut Reynhard, antara lain meliputi sistem pendaftaran untuk pengunjung, jarak di ruang tunggu, dan pada saat masyarakat bertemu dengan warga binaan yang dijenguknya.
"Nanti akan dievaluasi secara menyeluruh, kami akan ambil kesimpulan setelahnya," ujar Reynhard.
Reynhard menambahkan di Lapas Lowokwaru Malang sudah menyiapkan skema normal baru untuk para pengunjung. Para pengunjung harus mendaftar secara daring atau "online", sebelum melakukan kunjungan ke Lapas Lowokwaru Malang.
Baca juga: Kanwilkumham Jatim "sulap" ruang tunggu jadi galeri seni
Dengan beberapa skenario yang dipersiapkan oleh Lapas Lowokwaru Malang tersebut diharapkan bisa menjadi percontohan untuk lapas lain yang ada di Indonesia. Lapas Lowokwaru Malang dinilai sudah cukup baik menerapkan protokol kesehatan untuk pengunjung.
"Lapas Klas I di Kota Malang ini cukup bagus, dan bisa dicontoh teman-teman lain di lapas yang ada di seluruh Indonesia," kata Reynhard.
Selain meninjau kesiapan Lapas Lowokwaru Malang menjelang penerapan era normal baru, Reyndhard juga berkesempatan untuk melihat berbagai kegiatan yang dilakukan kepada warga binaan.
Beberapa kegiatan pembekalan tersebut di antaranya pembinaan pelaksanaan kerja, budidaya anggrek, dan pembekalan untuk berwiraswasta. Menurut Reynhard, pembekalan tersebut penting dilakukan untuk memberi bekal warga binaan saat kembali ke masyarakat.
Baca juga: Warga binaan dan petugas Lapas Porong deklarasi perangi peredaran narkoba
"Ketika nanti hukuman selesai, warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan, untuk kepentingan pembangunan nasional, atau minimal untuk kehidupan mereka," kata Reynhard.
Untuk Lapas Lowokwaru Malang, meskipun dinilai sudah cukup baik, kata dia, perlu ada penyempurnaan layanan. Nanti akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh oleh Kementerian Hukum dan HAM terhadap lapas-lapas yang ada di Indonesia.
Tercatat, di Kota Malang, kasus positif COVID-19 berjumlah 278 orang. Dari total tersebut, sebanyak 23 orang dilaporkan meninggal dunia, 70 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih dalam perawatan.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Reynhard Silitonga mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan Lapas Lowokwaru Malang saat ini terbilang sudah cukup baik, khususnya untuk penerimaan kunjungan.
"Persiapan dilakukan untuk bagaimana menerima kunjungan dari masyarakat, yang akan mengunjungi warga binaan. Sejauh ini hasil evaluasinya cukup baik," kata Reynhard, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.
Baca juga: Satgas Kamtib Korwil Madiun geledah blok hunian Lapas Pemuda
Reynhard mengatakan kunjungan kerja tersebut untuk memastikan kesiapan lembaga pemasyarakatan yang ada di wilayah Kota Malang menerapkan protokol kesehatan dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 menjelang era normal baru.
Beberapa hal yang diperhatikan terkait era normal baru di lapas-lapas yang ada, lanjut Reynhard, antara lain meliputi sistem pendaftaran untuk pengunjung, jarak di ruang tunggu, dan pada saat masyarakat bertemu dengan warga binaan yang dijenguknya.
"Nanti akan dievaluasi secara menyeluruh, kami akan ambil kesimpulan setelahnya," ujar Reynhard.
Reynhard menambahkan di Lapas Lowokwaru Malang sudah menyiapkan skema normal baru untuk para pengunjung. Para pengunjung harus mendaftar secara daring atau "online", sebelum melakukan kunjungan ke Lapas Lowokwaru Malang.
Baca juga: Kanwilkumham Jatim "sulap" ruang tunggu jadi galeri seni
Dengan beberapa skenario yang dipersiapkan oleh Lapas Lowokwaru Malang tersebut diharapkan bisa menjadi percontohan untuk lapas lain yang ada di Indonesia. Lapas Lowokwaru Malang dinilai sudah cukup baik menerapkan protokol kesehatan untuk pengunjung.
"Lapas Klas I di Kota Malang ini cukup bagus, dan bisa dicontoh teman-teman lain di lapas yang ada di seluruh Indonesia," kata Reynhard.
Selain meninjau kesiapan Lapas Lowokwaru Malang menjelang penerapan era normal baru, Reyndhard juga berkesempatan untuk melihat berbagai kegiatan yang dilakukan kepada warga binaan.
Beberapa kegiatan pembekalan tersebut di antaranya pembinaan pelaksanaan kerja, budidaya anggrek, dan pembekalan untuk berwiraswasta. Menurut Reynhard, pembekalan tersebut penting dilakukan untuk memberi bekal warga binaan saat kembali ke masyarakat.
Baca juga: Warga binaan dan petugas Lapas Porong deklarasi perangi peredaran narkoba
"Ketika nanti hukuman selesai, warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan, untuk kepentingan pembangunan nasional, atau minimal untuk kehidupan mereka," kata Reynhard.
Untuk Lapas Lowokwaru Malang, meskipun dinilai sudah cukup baik, kata dia, perlu ada penyempurnaan layanan. Nanti akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh oleh Kementerian Hukum dan HAM terhadap lapas-lapas yang ada di Indonesia.
Tercatat, di Kota Malang, kasus positif COVID-19 berjumlah 278 orang. Dari total tersebut, sebanyak 23 orang dilaporkan meninggal dunia, 70 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih dalam perawatan.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: