Kurangi beban PMN, Presiden minta alternatif biaya Tol Trans-Sumatera
7 Juli 2020 10:59 WIB
Foto udara pembangunan konstruksi ruas jalan tol Padang-Sicincin di Jl Bypass KM 25, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (19/6/2020). PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), salah satunya yakni Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 1 (Padang-Sicincin/Pacin) sepanjang 36 kilometer, dengan lahan yang sudah dibebaskan dan dikerjakan sejauh 4,2 kilometer, sedangkan sisanya masih diproses di BPN. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta adanya terobosan alternatif pembiayaan pembangunan Tol Trans-Sumatera untuk mengurangi beban ekuitas dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung dari APBN. Itu perlu digarisbawahi," ujar Presiden dalam pengantar Rapat Terbatas Percepatan Pembangunan PSN Tol Trans-Sumatera dan Tol Cisumdawu, di Istana Merdeka, Jakarra, Selasa.
Presiden mengatakan kebutuhan untuk investasi Tol Trans-Sumatera sebesar Rp476 triliun. Dari total itu masih ada kebutuhan pendanaan Rp386 triliun untuk menyelesaikan keseluruhan ruas backbone sampai 2024.
Presiden meminta kalkulasi kelayakan finansial betul-betul dilakukan serta dicarikan opsi-opsi tambahan ekuitas untuk melanjutkan proyek tersebut.
Presiden mengatakan Tol Trans-Sumatera berjarak kurang lebih 2.765 km. Pembangunan Tol Trans-Sumatera termasuk juga Tol Cisumdawu dalam rangka memberikan daya ungkit perekonomian.
Keberadaan Tol Trans-Sumatera diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi sehingga di wilayah itu ada efisiensi waktu tempuh dan juga dapat meningkatkan multiplier effect dua hingga tiga kali lipat terhadap PDB.
Baca juga: Hutama Karya: PMN Rp7,5 triliun akan digunakan sesuai Perpres
Baca juga: Menteri PUPR ajak investor Turki berpartisipasi di Tol Trans-Sumatera
Baca juga: HK: Pengerjaan tol Inderalaya-Muaraenim terganjal penyediaan lahan
"Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung dari APBN. Itu perlu digarisbawahi," ujar Presiden dalam pengantar Rapat Terbatas Percepatan Pembangunan PSN Tol Trans-Sumatera dan Tol Cisumdawu, di Istana Merdeka, Jakarra, Selasa.
Presiden mengatakan kebutuhan untuk investasi Tol Trans-Sumatera sebesar Rp476 triliun. Dari total itu masih ada kebutuhan pendanaan Rp386 triliun untuk menyelesaikan keseluruhan ruas backbone sampai 2024.
Presiden meminta kalkulasi kelayakan finansial betul-betul dilakukan serta dicarikan opsi-opsi tambahan ekuitas untuk melanjutkan proyek tersebut.
Presiden mengatakan Tol Trans-Sumatera berjarak kurang lebih 2.765 km. Pembangunan Tol Trans-Sumatera termasuk juga Tol Cisumdawu dalam rangka memberikan daya ungkit perekonomian.
Keberadaan Tol Trans-Sumatera diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi sehingga di wilayah itu ada efisiensi waktu tempuh dan juga dapat meningkatkan multiplier effect dua hingga tiga kali lipat terhadap PDB.
Baca juga: Hutama Karya: PMN Rp7,5 triliun akan digunakan sesuai Perpres
Baca juga: Menteri PUPR ajak investor Turki berpartisipasi di Tol Trans-Sumatera
Baca juga: HK: Pengerjaan tol Inderalaya-Muaraenim terganjal penyediaan lahan
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: