Damaskus (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Suriah, Senin, dengan keras mengutuk pelanggaran nyata Israel terhadap Masjid Al-Aqsha, setelah bentrokan Ahad antara polisi Israel dan pemrotes Arab terhadap kompleks tempas suci ketiga umat Muslim tersebut di Jerusalem.

"Israel sedang merancang untuk me-Yahudi-kan Jerusalem dan menghancurkan Masjid Al-Aqsha, yang merupakan tindakan kriminal terhadap tempat suci umat Muslim dan warisan Arab," kata Kementerian Luar Negeri Suriah dalam satu pernyataan.

Pernyataan tersebut juga mendesak masyarakat internasional "dan mereka yang bersedia mewujudkan perdamaian di Timur Tengah agar mengutuk pelanggaran Israel dan melakukan upaya untuk menghentikan semua itu".

Pada Ahad pagi, polisi Israel dan pemrotes Arab bentrok di kompleks Masjid Al-Aqsha, sehingga menyoroti kondisi yang sudah bergolak di sekitar tempat suci tersebut.

Liga Arab, yang berpusat di Kairo, Mesir, telah memperingatkan mengenai konsekuensi serius akibat pelanggaran Israel menerobos ke Masjid Al-Aqsha.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Ahad malam, pemimpin Liga Arab Amr Moussa mengutuk tindakan Israel itu, dan menggambarkannya sebagai pelanggaran serius terhadap Masjid Al-Aqsha, serta meminta Israel "menghentikan pelanggaran tersebut segera dan mengakhiri blokade yang diberlakukan atas kompleks masjid Al-Aqsha".

Moussa menyeru Dewan Keamanan PBB agar campur-tangan menghentikan serangan Israel itu terhadap Majis Al-Aqsha dan menetapkan Israel bertangung-jawab atas meningkatnya situasi.

Kerusuhan itu meletus saat polisi Israel meningkatkan langkah pengamanan setelah pemimpin Muslim setempat menyeru negara Arab pada akhir pekan agar mempertahankan kompleks Masjid Al-Aqsha di Kota Tua dari apa yang mereka sebuah penaklukan Yahudi. Beberapa orang cedera dalam peristiwa tersebut.(*)