Palembang (ANTARA) - Petani di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, berhasil mengembangkan padi hitam di lahan gambut yang selama ini sering terbakar pada setiap musim kemarau.

Subandi salah satu petani lahan gambut di Desa Air Gading, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin, mengungkapkan dia bersama sejumlah petani lainnya di desa tersebut berhasil mengembangkan padi hitam.

Kemampuan mengembangkan lahan gambut yang menghasilkan beras berwarna hitam itu setelah mengikuti pelatihan pertanian melalui sekolah lapangan program desa peduli gambut yang dilakukan tim Badan Restorasi Gambut (BRG) pada 2019.

Pengembangan padi hitam sangat cocok di lahan gambut karena mampu hidup di tanah yang kering, bahkan menurut penelitian beberapa pakar, padi hitam dengan sedikit kandungan air dalam tanah dapat meningkatkan antosianin.

Baca juga: Tim BRG panen padi hitam lahan gambut Banyuasin

Baca juga: Menteri Rini belanja beras hitam usai kunjungi penggilingan padi


Padi hitam kaya akan antosianin yakni zat warna alami dengan kemampuan sebagai antioksidan yang dapat menurunkan kadar kolesterol.

Selama ini lahan gambut di desanya belum dikelola secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat, bahkan pada musim kemarau menimbulkan masalah kebakaran lahan yang asapnya dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.

Keberhasilan memanfaatkan lahan gambut dengan cara pengolahan lahan tanpa bakar (PLTB) dalam skala demplot itu, pada musim kemarau tahun 2020 ini diupayakan pengolahan lahan yang lebih luas.

Untuk melakukan pemanfaatan lahan gambut yang lebih luas, dia bersama-sama petani di Desa Air Gading mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah setempat dan pemerintah pusat terutama dalam penyediaan benih unggul, ujar Subandi.

Sementara sebelumnya, Deputi 3 BRG Dr Myrna A Savitri ketika melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sumsel mengapresiasi keberhasilan masyarakat Desa Air Gading, Kabupaten Banyuasin, mengembangkan padi hitam di lahan gambut.

Lahan gambut yang terdapat di Kabupaten Banyuasin dan sejumlah daerah Sumsel lainnya cukup luas.

Selama ini lahan gambut belum dikelola secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat, bahkan pada musim kemarau menimbulkan masalah kebakaran lahan yang asapnya dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.

Keberhasilan petani membuat demplot pengelolaan lahan tanpa bakar di Desa Air Gading Banyuasin itu akan didorong dikembangkan pada lahan gambut yang lebih luas di kabupaten tersebut dan daerah lainnya.

Untuk mengembangkan pengelolaan lahan tanpa bakar itu, BRG terus berupaya memfasilitasi petani dan masyarakat yang berada di sekitar kawasan lahan gambut dengan pelatihan pertanian melalui program desa peduli gambut, ujar Deputi 3 BRG.*

Baca juga: Pemkab Pekalongan kembangkan budidaya padi beras merah dan hitam