Tenis
Direktur French Open sebut tak akan ulangi kesalahan Adria Tour
6 Juli 2020 18:17 WIB
Petenis Serbia Novak Djokovic bertemu petenis Kroasia Borna Coric di sebelah petenis Kroasia Ana Konjuh dan petenis Serbia Olga Danilovic pada turnamen tenis Adria Tour, di Zadar, Kroasia, Jumat (19/6/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Antonio Bronic/hp/djo
Jakarta (ANTARA) - Penyelenggaraan French Open (Roland Garros) akan mengambil setiap tindakan pencegahan untuk memastikan agenda Grand Slam tersebut tidak bernasib sama seperti Adria Tour yang digelar oleh Novak Djokovic, kata Direktur Turnamen Guy Forget.
Dalam turnamen amal itu, Djokovic, Grigor Dimitrov, Borna Coric dan Viktor Troicki positif COVID-19. Petenis peringkat satu itu pun mendapat kecaman akibat keteledoran pelaksanaan yang melibatkan acara berpelukan dalam sesi foto hingga pesta malam.
Baca juga: Djokovic dan istrinya positif terpapar COVID-19
Baca juga: Kyrgios olok-olok "kebodohan" Djokovic terpapar corona
"Mungkin ada orang-orang yang terlalu percaya diri di sana. Untungnya tidak ada yang sakit parah. Kendati hanya sedikit kasus, namun bagi kami itu terlalu banyak dan kami ingin menghindarinya sebanyak yang kami bisa," tutur Forget.
French Open hanya membolehkan kapasitas penonton sebanyak 60 persen dari biasanya, dan kepada Reuters Forget menegaskan bahwa ia tak ingin kesalahan dari Adria Tour kembali terulang di Roland Garros.
"Kami ingin meyakinkan semua orang bahwa membuat orang sakit akan sangat memberikan citra buruk bagi kami. Kami harus sangat berhati-hati," pungkas Forget.
Baca juga: Eks bos Wimbledon sebut Adria Tour jadi contoh buruk turnamen
Prancis mulai mengurangi pembatasan sosial pada bulan Mei, tapi masih ada laporan lebih dari 500 kasus setiap hari dalam beberapa hari terakhir. Masker pelindung diwajibkan bagi siapa pun yang bepergian di dalam kawasan Roland Garros dan juga direkomendasikan bagi penonton di tepi lapangan.
Federasi Tenis Prancis (FFT) memperkirakan kehadiran sekitar 20.000 penonton per hari selama tahap awal turnamen dan sekitar 10.000 per hari pada pekan terakhir.
Baca juga: Penonton diizinkan datang saat French Open dimulai 27 September
Forget menilai bahwa acara yang sukses perlu memiliki semacam kerumunan, hal itu juga berlaku pada ajang Grand Slam yang dijadwalkan mulai pada 27 September itu.
"Kita semua melihat sepak bola di televisi, itu luar biasa tetapi ada sesuatu yang hilang tanpa penonton yang banyak," kata mantan petenis nomor empat dunia itu.
"Kami bekerja erat dengan pemerintah untuk memastikan kami bisa memfasilitasi penonton dengan tetap mengikuti langkah-langkah keamanan yang sangat ketat," Forget menegaskan.
Baca juga: Andy Murray berencana tampil di US dan French Open
Dalam turnamen amal itu, Djokovic, Grigor Dimitrov, Borna Coric dan Viktor Troicki positif COVID-19. Petenis peringkat satu itu pun mendapat kecaman akibat keteledoran pelaksanaan yang melibatkan acara berpelukan dalam sesi foto hingga pesta malam.
Baca juga: Djokovic dan istrinya positif terpapar COVID-19
Baca juga: Kyrgios olok-olok "kebodohan" Djokovic terpapar corona
"Mungkin ada orang-orang yang terlalu percaya diri di sana. Untungnya tidak ada yang sakit parah. Kendati hanya sedikit kasus, namun bagi kami itu terlalu banyak dan kami ingin menghindarinya sebanyak yang kami bisa," tutur Forget.
French Open hanya membolehkan kapasitas penonton sebanyak 60 persen dari biasanya, dan kepada Reuters Forget menegaskan bahwa ia tak ingin kesalahan dari Adria Tour kembali terulang di Roland Garros.
"Kami ingin meyakinkan semua orang bahwa membuat orang sakit akan sangat memberikan citra buruk bagi kami. Kami harus sangat berhati-hati," pungkas Forget.
Baca juga: Eks bos Wimbledon sebut Adria Tour jadi contoh buruk turnamen
Prancis mulai mengurangi pembatasan sosial pada bulan Mei, tapi masih ada laporan lebih dari 500 kasus setiap hari dalam beberapa hari terakhir. Masker pelindung diwajibkan bagi siapa pun yang bepergian di dalam kawasan Roland Garros dan juga direkomendasikan bagi penonton di tepi lapangan.
Federasi Tenis Prancis (FFT) memperkirakan kehadiran sekitar 20.000 penonton per hari selama tahap awal turnamen dan sekitar 10.000 per hari pada pekan terakhir.
Baca juga: Penonton diizinkan datang saat French Open dimulai 27 September
Forget menilai bahwa acara yang sukses perlu memiliki semacam kerumunan, hal itu juga berlaku pada ajang Grand Slam yang dijadwalkan mulai pada 27 September itu.
"Kita semua melihat sepak bola di televisi, itu luar biasa tetapi ada sesuatu yang hilang tanpa penonton yang banyak," kata mantan petenis nomor empat dunia itu.
"Kami bekerja erat dengan pemerintah untuk memastikan kami bisa memfasilitasi penonton dengan tetap mengikuti langkah-langkah keamanan yang sangat ketat," Forget menegaskan.
Baca juga: Andy Murray berencana tampil di US dan French Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: