Pasien sembuh COVID-19 jadi 29.919 orang dari 64.958 kasus
6 Juli 2020 16:12 WIB
Seorang bapak sambil menggendong anaknya mengikuti tes usap massal COVID-19 di Pasar Sukaramai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (26/6/2020). Pemerintah Indonesia mengantisipasi gelombang kedua penularan COVID-19 dengan sejumlah strategi, diantaranya memperkuat fasilitas kesehatan dan tenaga medis, serta makin gencar melakukan tes usap untuk memutus rantai penularan dari OTG atau orang tanpa gejala COVID-19. ANTARA FOTO/FB Anggoro/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan hingga Senin pukul 12.00 WIB terjadi penambahan 814 orang pasien sembuh hingga terakumulasi 29.919 orang dari 64.958 total kasus positif.
"Kinerja data kita masih meyakini bahwa disebagian provinsi, bahkan mungkin di sebagian kota, kasus ini masih bergerak menjadi semakin banyak," kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Senin.
Data yang dikumpulkan sejak Minggu (5/7) pukul 12.00 WIB sampai siang ini menunjukkan terdapat penambahan 1.209 kasus baru menjadikan terdapat akumulasi 64.958 orang positif COVID-19. Pasien meninggal bertambah 70 membuat total yang berpulang akibat penyakit itu menjadi 3.241 orang.
Menurut Yurianto, saat ini terdapat 38.748 orang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.360 pasien dalam pengawasan (PDP).
Hasil tersebut didapat setelah otoritas hari ini memeriksa 12.756 spesimen, membuat total spesimen yang sudah diperiksa di berbagai laboratorium di seluruh Indonesia adalah 928.238 spesimen.
Baca juga: Jubir: Angka kesembuhan pasien COVID-19 di 11 provinsi 75 persen lebih
Baca juga: Jubir: Layanan rumah sakit dan kesadaran warga tingkatkan kesembuhan
"Seperti biasa setiap hari Senin pasti menurun dengan drastis karena beberapa laboratorium kita di hari Minggu tidak melaksanakan operasional pemeriksaan," kata Yurianto.
Akibatnya, pemeriksaan spesimen terbatas hanya dilakukan oleh jaringan laboratorium milik Kementerian Kesehatan.
Dia juga menegaskan seluruh provinsi di Indonesia sudah mencatat kasus positif penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu, dengan rincian 455 kabupaten/kota terdampak COVID-19.
Penambahan terbesar hari ini, kata Yurianto, berasal dari lima provinsi yaitu Jawa Timur dengan 308 kasus baru dengan 104 sembuh, DKI Jakarta dengan 232 kasus baru dengan 373 sembuh, Jawa Tengah 127 kasus baru dengan 60 sembuh, Jawa Barat 126 kasus baru dengan 16 sembuh, dan Sulawesi Selatan 84 kasus baru dengan 79 sembuh.
Berdasarkan data terbaru, 19 provinsi mencatat penambahan pasien baru COVID-19 di bawah sepuluh dan 11 provinsi yang tidak memiliki kasus baru.
Beberapa provinsi melaporkan jumlah kasus sembuh lebih tinggi dibandingkan positif baru antara lain Sulawesi Utara dengan sepuluh kasus baru dan 31 sembuh serta Papua dengan enam kasus baru dan 48 orang sembuh.
Baca juga: Jubir Presiden RI: Belajarlah penanganan COVID-19 dari Kabupaten Buol
"Kinerja data kita masih meyakini bahwa disebagian provinsi, bahkan mungkin di sebagian kota, kasus ini masih bergerak menjadi semakin banyak," kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Senin.
Data yang dikumpulkan sejak Minggu (5/7) pukul 12.00 WIB sampai siang ini menunjukkan terdapat penambahan 1.209 kasus baru menjadikan terdapat akumulasi 64.958 orang positif COVID-19. Pasien meninggal bertambah 70 membuat total yang berpulang akibat penyakit itu menjadi 3.241 orang.
Menurut Yurianto, saat ini terdapat 38.748 orang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.360 pasien dalam pengawasan (PDP).
Hasil tersebut didapat setelah otoritas hari ini memeriksa 12.756 spesimen, membuat total spesimen yang sudah diperiksa di berbagai laboratorium di seluruh Indonesia adalah 928.238 spesimen.
Baca juga: Jubir: Angka kesembuhan pasien COVID-19 di 11 provinsi 75 persen lebih
Baca juga: Jubir: Layanan rumah sakit dan kesadaran warga tingkatkan kesembuhan
"Seperti biasa setiap hari Senin pasti menurun dengan drastis karena beberapa laboratorium kita di hari Minggu tidak melaksanakan operasional pemeriksaan," kata Yurianto.
Akibatnya, pemeriksaan spesimen terbatas hanya dilakukan oleh jaringan laboratorium milik Kementerian Kesehatan.
Dia juga menegaskan seluruh provinsi di Indonesia sudah mencatat kasus positif penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu, dengan rincian 455 kabupaten/kota terdampak COVID-19.
Penambahan terbesar hari ini, kata Yurianto, berasal dari lima provinsi yaitu Jawa Timur dengan 308 kasus baru dengan 104 sembuh, DKI Jakarta dengan 232 kasus baru dengan 373 sembuh, Jawa Tengah 127 kasus baru dengan 60 sembuh, Jawa Barat 126 kasus baru dengan 16 sembuh, dan Sulawesi Selatan 84 kasus baru dengan 79 sembuh.
Berdasarkan data terbaru, 19 provinsi mencatat penambahan pasien baru COVID-19 di bawah sepuluh dan 11 provinsi yang tidak memiliki kasus baru.
Beberapa provinsi melaporkan jumlah kasus sembuh lebih tinggi dibandingkan positif baru antara lain Sulawesi Utara dengan sepuluh kasus baru dan 31 sembuh serta Papua dengan enam kasus baru dan 48 orang sembuh.
Baca juga: Jubir Presiden RI: Belajarlah penanganan COVID-19 dari Kabupaten Buol
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: