Makassar (ANTARA) - Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Andi Sumangerukka, menyambut 450 personel Batalion Infantri 721/Makassau yang beberapa saat sebelumnya menjadi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-PNG Markas Besar TNI di Papua selama setahun menjaga wilayah perbatasan negara.

"Alhamdulillah personel TNI dari Kodam XIV/Hasanuddin sudah melaksanakan tugas selama setahun di Papua dan kini kembali ke Makassar," kata Sumangerukka disela upacara penyambutan Batalion Infantri 721/Makassau, di Makassar, Minggu. Ratusan personel Batalion 721/Makassau itu datang memakai KRI Banda Aceh-593.

Ia mengatakan, personel TNI AD itu telah bertugas menjaga kedaulatan Indonesia di wilayah perbatasan Papua-Papua New Guinea.

Baca juga: Penyuluhan kesehatan digelar satgas pamtas perbatasan di Papua

Selain menjaga perbatasan Indonesia di Papua itu, para personel Batalion Infantri 721/Makassau yang adalah pasukan tempur juga menjalankan tugas selain perang, di antaranya menjalankan fungsi edukasi dan sosial di wilayah tugasnya.

Hal itu dibenarkan oleh Komandan Batalion Infantri 721/Makassau, Letnan Kolonel Infantri Andi Wicaksono Wibowo. "Di antaranya memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat Papua, dan Alhamdulilah keberadaan kami dapat diterima oleh warga setempat," katanya.

Baca juga: Satgas Pamtas RI-PNG berikan pelayanan kesehatan di Kampung Okyako

Sementara itu, seluruh personel TNI yang baru tiba di kawasan Pelabuhan Makassar seusai upacara penyambutan langsung menjalani isolasi selama 14 hari, sebelum kembali berkumpul dengan keluarganya.

"Ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, sehingga harus diisolasi dulu kurang lebih 14 hari," kata Sumangerukka.

Baca juga: Pelajar di perbatasan RI-PNG mendapat bantuan buku tulis prajurit TNI

Batalion infantri ini mengambil nama tokoh perjuangan nasional asal Parepare, Andi Makkasau Parenrengi Lawawo. Ia anak dari La Parenrengi Karaeng Tinggi Mae, yang dalam usia terbilang muda (28 tahun) telah dinobatkan menjadi Datu Suppa, raja Kerajaan Suppa (sekarang Pare-Pare).

Sejarah mencatat Andi Makassau termasuk penguasa setempat yang pertama kali menyatakan kesetiaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada 12 September 1945.

Penyerahan tunggul dan sekaligus penamaan menjadi Batalion Infantri 721/Makassau dilaksanakan pada 1 Juni 1966 bersamaan HUT Kodam XIV/Hasanuddin, di Stadion Mattoangin, Ujungpandang. Batalion infantri ini juga satu dari sangat sedikit satuan tempur di semua matra TNI yang memakai nama tokoh sebagai nama resminya.

Upacara penyambutan 450 personel Batalion Infantri 721/Makassau yang telah bertugas setahun di Papua dan kini tiba di kawasan Pelabuhan Makassar, Minggu (5/7/2020). Selama setahun mereka menjadi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-PNG Markas Besar TNI di Papua. ANTARA/Suriani Mappong
​​​​