Pengelola wisata Pantai Carita terapkan protokol kesehatan
5 Juli 2020 15:46 WIB
Sejumlah wisatawan memanfaatkan waktu libur lebaran dengan rekreasi di Pantai Sambolo, Anyer, Serang, Banten, Selasa (26/5/2020). Meski Pemda setempat telah menutup semua tempat wisata hingga 3 Juni 2020 untuk mencegah penyebaran COVID-19, namun sejumlah pengelola wisata pantai di kawasan Anyer dan Carita tetap menerima pengunjung walau tak seramai libur lebaran tahun lalu. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.
Pandeglang (ANTARA) - Pengelola wisata di kawasan Pantai Carita, Pandeglang, Provinsi Banten pada era normal baru menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan penyebaran COVID-19.
"Semua wisatawan yang datang ke sini harus disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Hilma (45), pengelola objek wisata Pasir Putih Kawasan Pantai Carita di Pandeglang, Minggu.
Penerapan protokol kesehatan itu menjadikan agenda penting untuk pencegahan penyebaran pandemi COVID-19 sesuai aturan pemerintah.
Baca juga: Dibuka lagi, objek wisata Benteng Marlborough dan rumah Bung Karno
Selama ini, kawasan Pantai Carita yang dikelolanya itu belum pernah terjadi adanya wisatawan yang positif terjangkit COVID-19.
Namun, pihaknya menerapkan protokol kesehatan dengan kewajiban semua pengunjung wisatawan dilakukan pemeriksaan cek poin mulai suhu tubuh dan penyemprotan kendaraan dengan cairan disinfektan.
Selain itu juga pengunjung wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan atau gunakan hand sanitizer yang disediakan pengelola wisata.
Disamping itu juga pihaknya melakukan imbauan-imbauan kepada wisatawan dengan pengeras suara agar tidak berkerumun.
"Kami selalu mengajak wisatawan yang datang ke sini agar menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 itu," katanya menjelaskan.
Baca juga: Kemenparekraf fokus mobilisasi wisnus untuk tahap awal pulihkan wisata
Menurut dia, sejak sepekan terakhir ini pengunjung wisata mulai ramai dan terbukti sekitar 3000 pengunjung datang ke sini untuk menikmati liburan akhir pekan.
Mereka kebanyakan pengunjung wisata tersebut bersama rombongan keluarga dan dari wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang dan Bogor.
Mereka wisatawan itu, kata dia, cukup tinggi kesadaran untuk menjalankan protokol kesehatan guna pencegahan penyakit yang membahayakan dan mematikan.
"Kami sangat mengapresiasi kesadaran wisatawan itu cukup tinggi untuk pencegahan COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu, Indra (30) warga Jakarta mengaku bahwa dirinya bersama anggota keluarga dengan tiga mobil memilih berkunjung wisata ke pesisir pantai bagian barat Provinsi Banten.
Kelebihan wisata pesisir pantai Banten itu memiliki panorama alam yang indah dengan tiupan angin juga ombak tidak terlalu besar.
Selain itu juga biaya murah dibandingkan wisatawan ke Bali maupun Nusa Tenggara Barat (NTB).
Wisatawan itu bisa menikmati bermain selancar, naik perahu karet, permainan bananas, renang dan pelampung ban.
"Kami hanya perjalanan selama 2,5 jam dari Jakarta sudah sampai ke Pantai Carita,terlebih jalan lancar," katanya.
Ia menyebutkan, dirinya bersama anggota keluarga tetap menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci sabun.
Penerapan protokol kesehatan itu guna pencegahan penularan COVID-19, sehingga wajib dilaksanakan.
"Kami bersama keluarga sangat mengutamakan pencegahan sesuai aturan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan itu," katanya.
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul persilakan pengelola wisata lakukan uji coba
Baca juga: KKP serahkan alat selam untuk pelestari taman wisata bahari
Baca juga: Pantai Liman masuk nominasi raih API 2020
"Semua wisatawan yang datang ke sini harus disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Hilma (45), pengelola objek wisata Pasir Putih Kawasan Pantai Carita di Pandeglang, Minggu.
Penerapan protokol kesehatan itu menjadikan agenda penting untuk pencegahan penyebaran pandemi COVID-19 sesuai aturan pemerintah.
Baca juga: Dibuka lagi, objek wisata Benteng Marlborough dan rumah Bung Karno
Selama ini, kawasan Pantai Carita yang dikelolanya itu belum pernah terjadi adanya wisatawan yang positif terjangkit COVID-19.
Namun, pihaknya menerapkan protokol kesehatan dengan kewajiban semua pengunjung wisatawan dilakukan pemeriksaan cek poin mulai suhu tubuh dan penyemprotan kendaraan dengan cairan disinfektan.
Selain itu juga pengunjung wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan atau gunakan hand sanitizer yang disediakan pengelola wisata.
Disamping itu juga pihaknya melakukan imbauan-imbauan kepada wisatawan dengan pengeras suara agar tidak berkerumun.
"Kami selalu mengajak wisatawan yang datang ke sini agar menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 itu," katanya menjelaskan.
Baca juga: Kemenparekraf fokus mobilisasi wisnus untuk tahap awal pulihkan wisata
Menurut dia, sejak sepekan terakhir ini pengunjung wisata mulai ramai dan terbukti sekitar 3000 pengunjung datang ke sini untuk menikmati liburan akhir pekan.
Mereka kebanyakan pengunjung wisata tersebut bersama rombongan keluarga dan dari wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang dan Bogor.
Mereka wisatawan itu, kata dia, cukup tinggi kesadaran untuk menjalankan protokol kesehatan guna pencegahan penyakit yang membahayakan dan mematikan.
"Kami sangat mengapresiasi kesadaran wisatawan itu cukup tinggi untuk pencegahan COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu, Indra (30) warga Jakarta mengaku bahwa dirinya bersama anggota keluarga dengan tiga mobil memilih berkunjung wisata ke pesisir pantai bagian barat Provinsi Banten.
Kelebihan wisata pesisir pantai Banten itu memiliki panorama alam yang indah dengan tiupan angin juga ombak tidak terlalu besar.
Selain itu juga biaya murah dibandingkan wisatawan ke Bali maupun Nusa Tenggara Barat (NTB).
Wisatawan itu bisa menikmati bermain selancar, naik perahu karet, permainan bananas, renang dan pelampung ban.
"Kami hanya perjalanan selama 2,5 jam dari Jakarta sudah sampai ke Pantai Carita,terlebih jalan lancar," katanya.
Ia menyebutkan, dirinya bersama anggota keluarga tetap menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci sabun.
Penerapan protokol kesehatan itu guna pencegahan penularan COVID-19, sehingga wajib dilaksanakan.
"Kami bersama keluarga sangat mengutamakan pencegahan sesuai aturan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan itu," katanya.
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul persilakan pengelola wisata lakukan uji coba
Baca juga: KKP serahkan alat selam untuk pelestari taman wisata bahari
Baca juga: Pantai Liman masuk nominasi raih API 2020
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: