Jakarta (ANTARA) - Tim Harga Minyak Indonesia Kementerian ESDM mencatat harga minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP) pada Juni 2020 mengalami kenaikan 11,01 dolar AS per barel menjadi 36,68 dolar per barel dibandingkan Mei 2020 yang 25,67 dolar per barel.
"Perkembangan harga minyak mentah di pasar internasional pada Juni 2020 yang meningkat dibandingkan Mei 2020 turut mempengaruhi rata-rata ICP," sebut Tim Harga, dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Minggu.
Menurut Tim Harga, harga minyak mentah internasional naik antara lain disebabkan kesepakatan OPEC+ untuk melanjutkan pemangkasan produksi dengan angka penurunan sebesar 9,7 juta barel minyak per hari sampai Juli 2020.
Baca juga: Minyak naik di tengah optimisme pakta pengurangan produksi OPEC+
OPEC+ juga memastikan tingkat kepatuhan para anggotanya dalam mendukung pemangkasan produksi sesuai dengan kuota masing-masing negara.
Faktor lainnya adalah penurunan ekspor minyak mentah Rusia pada Juni 2020, mencapai angka terendah dalam 10 tahun terakhir.
Selain itu, International Energy Agency (IEA) pada laporan Juni 2020, memperkirakan permintaan minyak mentah pada 2020 mencapai 91,7 juta barel per hari atau melebihi ekspektasi pasar sebesar 500 ribu barel per hari dibandingkan Mei 2020, sebagai akibat peningkatan permintaan BBM seiring pelonggaran kebijakan penguncian.
Tim Harga juga memaparkan, OPEC, melalui laporan Juni 2020, menyampaikan perkiraan produksi minyak mentah negara non-OPEC pada 2020 sebesar 61,8 juta barel per hari atau menurun tipis 3,8 ribu barel per hari dibandingkan perkiraan Mei 2020, seiring penurunan produksi beberapa negara, seperti Rusia, Oman, Meksiko, Kazakhstan, dan Azerbaijan.
"Terjadi pula penurunan penggunaan oil rig di AS sebesar 71 persen (690 unit) selama 2020, menjadi 279 unit, seiring tidak diproduksikannya sumur-sumur minyak akibat rendahnya harga minyak, penurunan permintaan minyak, dan keterbatasan tangki penyimpanan minyak mentah," tambah Tim Harga.
Kenaikan harga minyak mentah internasional juga disebabkan laporan Energy Information Administration (EIA) mengenai penurunan stok produk gasoline AS pada Juni 2020 sebesar 2,5 juta barel menjadi sebesar 255,3 juta barel dibandingkan Mei 2020.
Baca juga: Harga minyak naik, terangkat pemangkasan OPEC+ dan waspada virus
Terakhir, peningkatan purchasing managers' index (PMI) AS dan beberapa negara Eropa yang meningkatkan sentimen positif pasar terkait perbaikan ekonomi global.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan minyak Arab Saudi dan Irak di Asia seiring peningkatan kepatuhan anggota OPEC+ atas kesepakatan pemangkasan produksi.
Alasan lainnya, kenaikan tingkat pengolahan kilang di China dan Korea Selatan, perbaikan permintaan minyak mentah yang cukup signifikan di China dan India, serta sejumlah negara di Asia mulai melonggarkan kebijakan penguncian untuk menggerakkan kembali perekonomian.
Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama internasional sebagai berikut:
1. Dated Brent naik 11,09 dolar AS per barel dari 28,98 dolar per barel menjadi 40,07 dolar per barel.
2. WTI (Nymex) naik 9,78 dolar AS per barel dari 28,53 dolar per barel menjadi 38,31 dolar per barel.
3. Basket OPEC naik 11,82 dolar AS per barel dari 25,17 dolar per barel menjadi 36,99 dolar per barel.
4. Brent (ICE) naik 8,36 dolar AS per barel dari 32,41 dolar per barel menjadi 40,77 dolar per barel.
OPEC+ pangkas produksi, ICP Juni naik 11,01 dolar per barel
5 Juli 2020 12:12 WIB
Ilustrasi - Katup pipa minyak di depan barel dengan simbol OPEC. ANTARA/Shutterstocks/pri.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: