Dekranasda Bali dorong IKM gunakan platform digital hadapi pandemi
5 Juli 2020 03:39 WIB
Putri Koster saat mengikuti web seminar (webinar) yang digagas Dekranas bertajuk "Adaptasi Kebiasaan Baru Sektor Kerajinan, Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Melalui Platfrom Digital" (Antaranews Bali/Dok Pemprov Bali/2020)
Denpasar (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster mendorong seluruh pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di daerah ini untuk menggunakan platform digital dalam menghadapi kondisi pandemi COVID-19.
"Dalam menghadapi kondisi di masa pandemi ini yang hampir semua IKM di berbagai daerah mengandalkan platform digital, maka Bali juga harus melakukan hal tersebut agar bisa terus berkembang dan berproduksi," kata Putri Koster dalam web seminar (webinar) yang digagas Dekranas bertajuk "Adaptasi Kebiasaan Baru Sektor Kerajinan, Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Melalui Platfrom Digital", di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, di masa pandemi ini, berbagai IKM di Bali banyak yang mengalami penurunan pendapatan maupun produksi, baik dari industri fesyen maupun perhiasan, juga termasuk karya seni murni seperti para pelukis Bali yang tidak bisa mengikuti pameran.
"Saya dengan Kepala Disperidag Provinsi Bali sudah melakukan diskusi bagaimana cara kita untuk membuat suatu karya, seperti mendorong para IKM agar bisa tampil dalam dunia digital ini, misalnya saja membuat pameran lukisan digital karena para pelukis sudah tidak bisa untuk pameran saat pandemi," ujarnya pada acara yang diikuti bersama 500 orang peserta lainnya dari seluruh Indonesia
Karena itu, hal tersebut sedang dibahas, dan secepatnya diharapkan bisa direalisasikan, sehingga bisa mengakomodasi para IKM untuk memamerkan produknya dalam dunia digital.
Ia juga menyampaikan bahwa salah satu yang harus dijaga para IKM dalam promosi di dunia digital adalah kualitas produk.
Menurutnya, ketika konsumen membeli produk yang dilihat fotonya bagus di ranah online, namun saat produknya datang ternyata kualitasnya tidak memuaskan dan tidak sesuai dengan foto yang dipajang, maka akan mengecewakan konsumen.
Karena itu, menjaga kepercayaan masyarakat sangat penting saat bergerak dalam promosi digital. "Jadi saya minta, para IKM Bali tetap mempertahankan kualitasnya, sehingga semakin banyak customer yang percaya dengan produk tersebut. Dengan demikian, IKM akan semakin berkembang maju," katanya lagi.
Sebelumnya, acara webinar dibuka oleh Ketua Umum Dekranas Wury Mar’uf Amin sekaligus menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para peserta yang berasal dari Dekranasda berbagai daerah, anggota Ikatan Kerajinan Masyarakat binaan Dekranasda serta para peserta lainnya yang telah mengikuti webinar ini.
Baca juga: Dekranas bagikan sembako kepada pengrajin di Palembang
Wury Mar’uf Amin menyampaikan bahwa kerajinan sebagai subbagian ekonomi kreatif yang berperan meningkatkan daya saing Indonesia, seperti batik, tenun, kayu, dan lainnya. Potensi kerajinan ini tersebar di seluruh daerah yang ada di Indonesia, dengan kualitasnya tidak diragukan lagi dan acapkali bisa bersaing dengan dunia internasional.
Namun, katanya pula, adanya COVID-19 ini tentu berdampak luas pada semua sektor termasuk industri kecil menengah (IKM).
Dari Dinas Perindustrian semua provinsi di Indonesia, terdapat 1 juta lebih IKM dengan 34,2 juta tenaga kerja yang terdampak akibat pandemi ini. Dilihat dari estimasi kerugian sekitar Rp18,29 triliun.
Dari IKM yang ada, sekitar 15,93 persen kerajinan dan 54,14 persen pangan. Sedangkan estimasi kerugian untuk kerajinan sekitar Rp700 miliar.
Dampak COVID-19 telah mengakibatkan omzet penjualan menurun, penurunan daya beli masyarakat, kesulitan bahan baku, proses produksi menurun sekitar 50 persen, termasuk juga giliran waktu kerja dan kesulitan membayar kredit usaha.
Berbagai dampak yang dialami IKM di Indonedia, maka ia berharap webinar ini dapat membantu para IKM untuk beradaptasi dengan tatanan baru dan meningkatkan omzet, yakni menggunakan platform digital untuk pemasaran.
Dukungan tersebut, ia menyampaikan bahwa pada tanggal 14 Mei 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan Program "Bangga Buatan Indonesia".
Gerakan nasional ini bertujuan untuk mendukung partisipasi masyarakat atas dampak COVID-19, sehingga saat memasuki era normal baru dapat mengubah pola belanja masyarakat yang tadinya konvensional beralih ke digital. Untuk itu, ia berharap para perajin sektor kerajinan harus ikut dalam kampanye tersebut.
Dalam seminar yang dihadiri oleh Ketua Harian Dekranas Ny Tri Tito Karnavian, juga menghadirkan narasumber ahli dalam bidangnya yakni Samuel Wattimena perancang busana, Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenkraf Josua Simanjuntak, serta Kepala Kebijakan Publik dan Pemerintah Shopee Indonesia Radityo Triatmojo.
Baca juga: Ketum Dekranas Wury Ma'ruf Amin buka e-smart IKM Babel
"Dalam menghadapi kondisi di masa pandemi ini yang hampir semua IKM di berbagai daerah mengandalkan platform digital, maka Bali juga harus melakukan hal tersebut agar bisa terus berkembang dan berproduksi," kata Putri Koster dalam web seminar (webinar) yang digagas Dekranas bertajuk "Adaptasi Kebiasaan Baru Sektor Kerajinan, Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Melalui Platfrom Digital", di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, di masa pandemi ini, berbagai IKM di Bali banyak yang mengalami penurunan pendapatan maupun produksi, baik dari industri fesyen maupun perhiasan, juga termasuk karya seni murni seperti para pelukis Bali yang tidak bisa mengikuti pameran.
"Saya dengan Kepala Disperidag Provinsi Bali sudah melakukan diskusi bagaimana cara kita untuk membuat suatu karya, seperti mendorong para IKM agar bisa tampil dalam dunia digital ini, misalnya saja membuat pameran lukisan digital karena para pelukis sudah tidak bisa untuk pameran saat pandemi," ujarnya pada acara yang diikuti bersama 500 orang peserta lainnya dari seluruh Indonesia
Karena itu, hal tersebut sedang dibahas, dan secepatnya diharapkan bisa direalisasikan, sehingga bisa mengakomodasi para IKM untuk memamerkan produknya dalam dunia digital.
Ia juga menyampaikan bahwa salah satu yang harus dijaga para IKM dalam promosi di dunia digital adalah kualitas produk.
Menurutnya, ketika konsumen membeli produk yang dilihat fotonya bagus di ranah online, namun saat produknya datang ternyata kualitasnya tidak memuaskan dan tidak sesuai dengan foto yang dipajang, maka akan mengecewakan konsumen.
Karena itu, menjaga kepercayaan masyarakat sangat penting saat bergerak dalam promosi digital. "Jadi saya minta, para IKM Bali tetap mempertahankan kualitasnya, sehingga semakin banyak customer yang percaya dengan produk tersebut. Dengan demikian, IKM akan semakin berkembang maju," katanya lagi.
Sebelumnya, acara webinar dibuka oleh Ketua Umum Dekranas Wury Mar’uf Amin sekaligus menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para peserta yang berasal dari Dekranasda berbagai daerah, anggota Ikatan Kerajinan Masyarakat binaan Dekranasda serta para peserta lainnya yang telah mengikuti webinar ini.
Baca juga: Dekranas bagikan sembako kepada pengrajin di Palembang
Wury Mar’uf Amin menyampaikan bahwa kerajinan sebagai subbagian ekonomi kreatif yang berperan meningkatkan daya saing Indonesia, seperti batik, tenun, kayu, dan lainnya. Potensi kerajinan ini tersebar di seluruh daerah yang ada di Indonesia, dengan kualitasnya tidak diragukan lagi dan acapkali bisa bersaing dengan dunia internasional.
Namun, katanya pula, adanya COVID-19 ini tentu berdampak luas pada semua sektor termasuk industri kecil menengah (IKM).
Dari Dinas Perindustrian semua provinsi di Indonesia, terdapat 1 juta lebih IKM dengan 34,2 juta tenaga kerja yang terdampak akibat pandemi ini. Dilihat dari estimasi kerugian sekitar Rp18,29 triliun.
Dari IKM yang ada, sekitar 15,93 persen kerajinan dan 54,14 persen pangan. Sedangkan estimasi kerugian untuk kerajinan sekitar Rp700 miliar.
Dampak COVID-19 telah mengakibatkan omzet penjualan menurun, penurunan daya beli masyarakat, kesulitan bahan baku, proses produksi menurun sekitar 50 persen, termasuk juga giliran waktu kerja dan kesulitan membayar kredit usaha.
Berbagai dampak yang dialami IKM di Indonedia, maka ia berharap webinar ini dapat membantu para IKM untuk beradaptasi dengan tatanan baru dan meningkatkan omzet, yakni menggunakan platform digital untuk pemasaran.
Dukungan tersebut, ia menyampaikan bahwa pada tanggal 14 Mei 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan Program "Bangga Buatan Indonesia".
Gerakan nasional ini bertujuan untuk mendukung partisipasi masyarakat atas dampak COVID-19, sehingga saat memasuki era normal baru dapat mengubah pola belanja masyarakat yang tadinya konvensional beralih ke digital. Untuk itu, ia berharap para perajin sektor kerajinan harus ikut dalam kampanye tersebut.
Dalam seminar yang dihadiri oleh Ketua Harian Dekranas Ny Tri Tito Karnavian, juga menghadirkan narasumber ahli dalam bidangnya yakni Samuel Wattimena perancang busana, Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenkraf Josua Simanjuntak, serta Kepala Kebijakan Publik dan Pemerintah Shopee Indonesia Radityo Triatmojo.
Baca juga: Ketum Dekranas Wury Ma'ruf Amin buka e-smart IKM Babel
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: