Kotabaru, Kalsel (ANTARA News) - PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) siap memasok bahan baku bijih besi ke PT Karakatau Stel (PT KS) sesuai Memorandum of Understanding (MoU/nota kesepahaman) yang disepakati sebelumnya.
Pasokan bakan baku itu terkait rencana PT KS mendirikan pabrik pengolahan besi baja di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, ujar Direktur Operasional PT SILO Hendrik, di Kotabaru (300 Km timur Banjarmasin), Sabtu.
"Dengan adanya rencana mendirikan pabrik besi baja tersebut, PT KS meminta PT SILO memasok bahan baku melalui sebuah MoU," ungkapnya.
MoU tersebut ditandatangani tiga tahun silam, dimana PT KS meminta SILO dapat memasok bahan baku sebayak 60 ribu metrik ton setiap bulannya dalam kurun waktu 15 tahun kontrak kerja sama.
Kerja sama tersebut diharapkan di Kalsel akan tumbuh industri-industri pengolahan besi baik industri besi konstruksi atau industri besi plat baja.
"Meski sebagai pemasok, SILO juga bertekad akan mendirikan pabrik pengolahan bijih besi menjadi `pig iron`, bahan baku industri besi konstruksi atau besi baja," tandasnya.
Adanya pabrik pengolahan bijih besi, maka Kalsel akan menjadi satu-satunya daerah industri pengolahan pig iron sebagai bahan baku pembutan besi baja.
Selian itu, ada beberapa hal yang lebih menguntungkan Kalsel jika industri pengolahan ping iron terealisasi, yaitu penyerapan tenaga kerja serta pertumbuhan ekonomi daerah, tambahnya.
"Setidaknya sekitar 4.000 tenaga kerja akan terserap jika rencana pembangunan pabrik pengolahan besi itu terlaksana," katanya.
Selain itu, dengan pembangunan pabrik pengolahan besi tersebut SILO juga akan membangun pembakngkit listrik yang sebagian dari dayanya dipergunakan untuk keperluan masyarakat Kotabaru Kalsel.
Rencana pembangunan pabrik pengolahan besi itu setidaknya harus terlaksana selambat-lambatnya sebelum 2014 atau sebelum larangan ekspor bahan baku ke luar negeri diberlakukan, demikian Hendrik.
(*)
Silo Siap Pasok Bahan Baku ke KS
24 Oktober 2009 07:18 WIB
Pabrik Baja,Krakatau Steel/ilustrasi. (Foto:istimewa)@
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
Tags: