Jakarta (ANTARA News) - Chairman Indonesia Eximbank (IEB) Mahendra Siregar mengatakan bahwa perusahaannya menargetkan pembiayaan kredit ekspor pada 2010 sebesar Rp18 triliun.

"Kita sedang mencoba menyusun perencanaan strategis kenaikan sebesar 60 persen menjadi Rp18 triliun," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, saat ini tingkat pembiayaan pada 2009 baru mencapai Rp 11 triliun dan kenaikan ini juga memperkirakan pertumbuhan kredit sebesar 17-20 persen.

"Kami kedepannya mempunyai alokasi untuk sektor prioritas dalam pembiayaan seperti komoditas ekspor dengan sasaran pasar baru industri strategis yang belum digarap maksimal," ujarnya.

Selain itu, Mahendra juga mengatakan pihaknya memberi prioritas kepada diversifikasi produk dengan target untuk pembiayaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

"Kita turun langsung dan mendukung kegiatan UKM sebagai mitra maupun supplier bagi perusahaan besar untuk kelangsungan perekonomian Indonesia," ujarnya.

Menurut Mahendra, finalisasi dari pembiayaan ini adalah untuk mencari industri strategis dan jasa yang baru seperti perusahaan yang membangun konstruksi bangunan atau perusahaan yang akan mengekspolitasi migas di luar negeri.

Ia menambahkan pihaknya saat ini sebagai lembaga pembiayaan ekspor mendapat dana melalui pinjaman dari luar negeri, pinjaman dari bank-bank komersil maupun penjualan obligasi ke pasar modal.

"Selain itu kita juga mendapatkan dana equity dari pemerintah maupun dana surplus dari operasionalisasi perusahaan," ujarnya.
(*)