Pengamat: Peningkatan ekspor perikanan harus berdampak pada UMKM
4 Juli 2020 13:58 WIB
Ilustrasi: Petugas Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Padang memeriksa ikan tuna yang baru dibongkar dari kapal, di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, Padang, Sumatera Barat (Antara/Iggoy El Fitra)
Jakarta (ANTARA) - Pengamat kelautan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menyatakan bahwa meningkatnya ekspor perikanan harus dapat berimbas atau memberikan manfaat optimal bagi pelaku UMKM perikanan nasional.
"Perlu dilihat lebih rinci apakah pelaku usaha perikanan berskala kecil memperoleh manfaat dari kenaikan angka ekspor," kata Abdul Halim di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, sebenarnya kenaikan ekspor di sektor perikanan bagi Indonesia adalah wajar dan bukan suatu pencapaian yang dapat disebut luar biasa.
Hal tersebut, lanjutnya, karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memang 70 persen wilayahnya adalah perairan atau bisa disebut "gudangnya ikan".
Baca juga: Tinjau keramba di Bintan, Luhut - Edhy dorong peningkatan ekspor ikan
Abdul Halim dalam sejumlah kesempatan lainnya juga menyatakan bahwa ekspor perikanan harus memperhatikan dulu apakah kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi.
"Di tengah pandemi peluang perdagangan ikan merupakan hal yang positif, namun perlu mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan dalam negeri," kata Abdul Halim.
Abdul Halim juga menegaskan bahwa produk yang diekspor seharusnya bukan berbentuk benih, melainkan ikan berukuran dewasa yang dianggap sudah mencukupi untuk kebutuhan nasional.
Baca juga: Semester I-2020, Kadin apresiasi capaian dan sinergi KKP
"Perlu dilihat lebih rinci apakah pelaku usaha perikanan berskala kecil memperoleh manfaat dari kenaikan angka ekspor," kata Abdul Halim di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, sebenarnya kenaikan ekspor di sektor perikanan bagi Indonesia adalah wajar dan bukan suatu pencapaian yang dapat disebut luar biasa.
Hal tersebut, lanjutnya, karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memang 70 persen wilayahnya adalah perairan atau bisa disebut "gudangnya ikan".
Baca juga: Tinjau keramba di Bintan, Luhut - Edhy dorong peningkatan ekspor ikan
Abdul Halim dalam sejumlah kesempatan lainnya juga menyatakan bahwa ekspor perikanan harus memperhatikan dulu apakah kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi.
"Di tengah pandemi peluang perdagangan ikan merupakan hal yang positif, namun perlu mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan dalam negeri," kata Abdul Halim.
Abdul Halim juga menegaskan bahwa produk yang diekspor seharusnya bukan berbentuk benih, melainkan ikan berukuran dewasa yang dianggap sudah mencukupi untuk kebutuhan nasional.
Baca juga: Semester I-2020, Kadin apresiasi capaian dan sinergi KKP
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: