Saham Inggris ditutup merosot, Indeks FTSE 100 jatuh 1,33 persen
4 Juli 2020 06:16 WIB
Ilustrasi: Pialang sedang memantau pergerakan Indeks FTSE 100, Bursa Efek London, Inggris (Reuters)
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat (3/7/2020), setelah sehari sebelumnya bangkit dari penurunan dua hari beruntun dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 1,33 persen atau 83,06 poin, menjadi menetap di 6.157,30 poin. Indeks FTSE 100 terangkat 1,34 persen atau 82,40 poin menjadi 6.240,36 poin pada Kamis (2/7/2020), membalikkan kerugian 0,19 persen atau 11,78 poin menjadi 6.157,96 poin pada Rabu (1/7/2020) dan penurunan 0,90 persen atau 56,03 poin menjadi 6.169,74 poin pada Selasa (30/6/2020)
Rolls-Royce Holdings, perusahaan teknik multinasional Inggris yang merancang, memproduksi dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, adalah pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 10,02 persen.
Baca juga: Saham Prancis di tutup jatuh, Indeks CAC 40 menyusut 0,84 persen
Disusul oleh saham perusahaan pengecer pakaian, alas kaki dan produk rumah tangga multinasional Next, yang anjlok 4,61 persen, serta pengembang perumahan berbasis di Inggris Taylor Wimpey jatuh 4,36 persen.
Di sisi lain, Whitbread, sebuah perusahaan jaringan perhotelan dan restoran multinasional, menguat 1,62 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko Fresnillo yang bertambah 1,42 persen, serta perusahaan jasa pemesanan dan pengiriman makanan Just Eat Takeaway meningkat 1,32 persen.
Baca juga: Saham Malaysia naik 5 hari beruntun, Indeks KLCI naik 1,07 persen
Baca juga: Saham Hong Kong berakhir melambung, Indeks Hang Seng naik 248,93 poin
Baca juga: Saham-saham di Tokyo naik, dibayangi ketakutan kasus baru COVID-19
Rolls-Royce Holdings, perusahaan teknik multinasional Inggris yang merancang, memproduksi dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, adalah pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 10,02 persen.
Baca juga: Saham Prancis di tutup jatuh, Indeks CAC 40 menyusut 0,84 persen
Disusul oleh saham perusahaan pengecer pakaian, alas kaki dan produk rumah tangga multinasional Next, yang anjlok 4,61 persen, serta pengembang perumahan berbasis di Inggris Taylor Wimpey jatuh 4,36 persen.
Di sisi lain, Whitbread, sebuah perusahaan jaringan perhotelan dan restoran multinasional, menguat 1,62 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko Fresnillo yang bertambah 1,42 persen, serta perusahaan jasa pemesanan dan pengiriman makanan Just Eat Takeaway meningkat 1,32 persen.
Baca juga: Saham Malaysia naik 5 hari beruntun, Indeks KLCI naik 1,07 persen
Baca juga: Saham Hong Kong berakhir melambung, Indeks Hang Seng naik 248,93 poin
Baca juga: Saham-saham di Tokyo naik, dibayangi ketakutan kasus baru COVID-19
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: