Inggris salurkan Rp987 juta perkuat basis data COVID-19 di Jawa Timur
3 Juli 2020 20:46 WIB
Tangkap Layar: Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins (kanan bawah) menghadiri jumpa pers virtual, Jumat (3/7/2020) untuk meresmikan kerja sama Pemerintah Inggris, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan LaporCOVID-19 terkait penguatan basis data COVID-19. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Inggris menyalurkan bantuan senilai 56.178 poundsterling atau sekitar Rp987 juta untuk membantu percepatan penanggulangan COVID-19 di Provinsi Jawa Timur melalui penguatan basis data penyebaran virus yang digarap oleh LaporCovid-19 dan Tim Gugus Tugas COVID-19 setempat.
"Kolaborasi ini merupakan salah satu contoh kerja sama konkret Pemerintah Inggris dan Pemerintah Indonesia, khususnya di Jawa Timur, terkait bagaimana kita dapat membuat perubahan yang nyata di lapangan," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins saat sesi jumpa pers virtual, Jumat.
Menurut Dubes Jenkins, kolaborasi tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pemerintah dan seluruh kalangan masyarakat mengenai situasi penyebaran COVID-19 di Jawa Timur. "Kolaborasi ini sejalan dengan kegiatan yang telah dilakukan pemerintah. Kami berharap kerja sama ini dapat membantu penanggulangan COVID-19 dengan lebih baik," ujar dia.
Lewat kolaborasi itu, Tim Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur bersama LaporCovid-19 akan bekerja sama memperluas basis data COVID-19 secara langsung (real time).
Informasi mengenai data COVID-19 juga akan diperluas sampai tingkat kampung/desa sehingga masyarakat dapat secara mandiri mengambil tindakan pencegahan untuk menekan angka penyebaran COVID-19.
LaporCovid-19 atau Koalisi Masyarakat untuk COVID-19 merupakan wadah berbagi data mengenai penyebaran COVID-19 yang dibuat secara swadaya oleh beberapa ahli bidang kesehatan, epidemiolog, pakar olah data, wartawan, sampai sosiolog.
"Pengumpulan data penting dilakukan, karena itu akan menentukan kebijakan pemerintah," tambah Dubes Jenkins.
Dalam kesempatan itu, ia turut menjelaskan Jawa Timur jadi daerah pertama yang diajak bekerja sama karena pemerintah setempat menyatakan kesiapannya lebih dulu dibandingkan dengan provinsi lain.
Walaupun demikian, Dubes Jenkins berharap kemitraan itu juga dapat meluas ke DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Jawa Timur saat ini merupakan provinsi dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di Indonesia. Data per hari ini (3/7) pukul 12:00 WIB, kasus positif COVID-19 di Jawa Timur mencapai 12.321, disusul oleh DKI Jakarta dengan 11.637 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 5.214 kasus positif.
Pemerintah Indonesia per hari ini melaporkan 1.301 kasus baru COVID-19 sehingga jumlah pasien positif mencapai 60.695 jiwa. Dari angka itu, 30.091 pasien masih menjalani perawatan, 27.568 pasien telah sembuh, dan 3.036 pasien meninggal dunia.
Dalam sesi yang sama, perwakilan dari Tim Gugus Tugas COVID-19 di Jawa Timur Makhyan Jibril Al-Farabi, mengapresiasi bantuan tersebut. Ia berharap lewat kerja sama dengan LaporCovid-19 dan Pemerintah Inggris, semua informasi penting terkait COVID-19 dapat diakses oleh masyarakat sampai ke tingkat desa.
Baca juga: Kerja sama pengendalian AMR hingga COVID-19 diteken Indonesia-Inggris
Baca juga: Dubes Inggris: Kerjasama tangani COVID-19 perkuat hubungan masyarakat
Baca juga: Indonesia, Inggris ingin vaksin jangkau seluruh masyarakat di dunia
"Kolaborasi ini merupakan salah satu contoh kerja sama konkret Pemerintah Inggris dan Pemerintah Indonesia, khususnya di Jawa Timur, terkait bagaimana kita dapat membuat perubahan yang nyata di lapangan," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins saat sesi jumpa pers virtual, Jumat.
Menurut Dubes Jenkins, kolaborasi tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pemerintah dan seluruh kalangan masyarakat mengenai situasi penyebaran COVID-19 di Jawa Timur. "Kolaborasi ini sejalan dengan kegiatan yang telah dilakukan pemerintah. Kami berharap kerja sama ini dapat membantu penanggulangan COVID-19 dengan lebih baik," ujar dia.
Lewat kolaborasi itu, Tim Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur bersama LaporCovid-19 akan bekerja sama memperluas basis data COVID-19 secara langsung (real time).
Informasi mengenai data COVID-19 juga akan diperluas sampai tingkat kampung/desa sehingga masyarakat dapat secara mandiri mengambil tindakan pencegahan untuk menekan angka penyebaran COVID-19.
LaporCovid-19 atau Koalisi Masyarakat untuk COVID-19 merupakan wadah berbagi data mengenai penyebaran COVID-19 yang dibuat secara swadaya oleh beberapa ahli bidang kesehatan, epidemiolog, pakar olah data, wartawan, sampai sosiolog.
"Pengumpulan data penting dilakukan, karena itu akan menentukan kebijakan pemerintah," tambah Dubes Jenkins.
Dalam kesempatan itu, ia turut menjelaskan Jawa Timur jadi daerah pertama yang diajak bekerja sama karena pemerintah setempat menyatakan kesiapannya lebih dulu dibandingkan dengan provinsi lain.
Walaupun demikian, Dubes Jenkins berharap kemitraan itu juga dapat meluas ke DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Jawa Timur saat ini merupakan provinsi dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di Indonesia. Data per hari ini (3/7) pukul 12:00 WIB, kasus positif COVID-19 di Jawa Timur mencapai 12.321, disusul oleh DKI Jakarta dengan 11.637 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 5.214 kasus positif.
Pemerintah Indonesia per hari ini melaporkan 1.301 kasus baru COVID-19 sehingga jumlah pasien positif mencapai 60.695 jiwa. Dari angka itu, 30.091 pasien masih menjalani perawatan, 27.568 pasien telah sembuh, dan 3.036 pasien meninggal dunia.
Dalam sesi yang sama, perwakilan dari Tim Gugus Tugas COVID-19 di Jawa Timur Makhyan Jibril Al-Farabi, mengapresiasi bantuan tersebut. Ia berharap lewat kerja sama dengan LaporCovid-19 dan Pemerintah Inggris, semua informasi penting terkait COVID-19 dapat diakses oleh masyarakat sampai ke tingkat desa.
Baca juga: Kerja sama pengendalian AMR hingga COVID-19 diteken Indonesia-Inggris
Baca juga: Dubes Inggris: Kerjasama tangani COVID-19 perkuat hubungan masyarakat
Baca juga: Indonesia, Inggris ingin vaksin jangkau seluruh masyarakat di dunia
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: