PBB, New York (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Hanya 22 negara telah membayar kewajiban mereka pada PBB secara penuh, dan Amerika Serikat, penyumbang utama bagi anggaran PBB, masih harus membayar semua iurannya, kata seorang pejabat tinggi PBB di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu.

Semua negara itu, yang merupakan 11,4 persen dari semua negara anggota PBB, telah membayar semua kewajiban mereka bagi anggaran rutin PBB 2008-2009, pemelihara perdamaian, pengadilan internasional dan perbaikan Markas PBB di New York, kata Angela Kane, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Manajemen, pada suatu taklimat di PBB.

"Kesehatan keuangan organisasi tergantung atas negara anggota termasuk penyumbang utama yang memenuhi kewajiban keuangan mereka secara penuh dan tepat pada waktunya," kata Kane.

Anggota yang membayar iuran secara penuh meliputi Australia, Azerbaijan, Kanada, Kongo, Kroasia, Finlandia, Jerman, Islandia, Italia, Selandia Baru, Nigeri, Filipina, Singapura, Afrika Selatan, Swiss dan Tajikistan.

Negara anggota PBB masih berutang sebanyak 3,1 miliar dolar AS bagi tahun fiskal 2008-2009 --2,1 miliar dolar AS bagi pemelihara perdamaian, 828 juta dolar AS buat anggota inti, 63 juta dolar AS buat pengadilan internasional dan 86 juta dolar AS untuk perbaikan Markas PBB di New York, Amerika Serikat, katanya.

Terdapat 123 negara yang telah membersihkan rekening mereka bagi anggaran ruting PBB, dan hanya 84 negara telah membayar untuk pengadilan internasional PBB, katanya.

Amerika Serikat telah menyatakan negara itu siap membayar lebih dari 2 miliar dolar AS dalam penilaian lama dan baru tunggakannya pada badan dunia tersebut bagi operasi pemelihara perdamaian, katanya.(*)