Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen atau Samurai Bonds senilai 100 miliar yen yang akan dimanfaatkan untuk pembiayaan defisit anggaran, termasuk penanganan dan pemulihan pandemi COVID-19.

Keterangan Pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yang diterima di Jakarta, Jumat, menyatakan penerbitan Samurai Bonds ini terdiri dari lima seri yaitu RIJPY0723, RIJPY0725, RIJPY0727, RIJPY0730 dan RIJPY0740.

Seri RIJPY0723 mempunyai tenor selama tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 7 Juli 2023 serta memiliki nominal penerbitan 50,7 miliar yen dengan tingkat kupon 1,13 persen.

Seri RIJPY0725 mempunyai tenor selama lima tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 8 Juli 2025 serta memiliki nominal penerbitan 24,3 miliar yen dengan tingkat kupon 1,35 persen.

Seri RIJPY0727 mempunyai tenor selama tujuh tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 8 Juli 2027 serta memiliki nominal penerbitan 10,1 miliar yen dengan tingkat kupon 1,48 persen.

Seri RIJPY0730 mempunyai tenor selama 10 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 8 Juli 2030 serta memiliki nominal penerbitan 13,4 miliar yen dengan tingkat kupon 1,59 persen.

Seri RIJPY0740 mempunyai tenor selama 20 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 6 Juli 2040 serta memiliki nominal penerbitan 1,5 miliar yen dengan tingkat kupon 1,8 persen.

Baca juga: Pemerintah terbitkan Samurai Bonds sebesar Rp23,3 triliun

Penerbitan Samurai Bonds ini menjadi penerbitan sovereign pertama di pasar Jepang untuk tahun 2020 dan penerbitan pertama dari penerbit Asia setelah masa pandemi.

Sebelumnya tidak terjadi penerbitan obligasi di pasar keuangan Jepang sampai dengan akhir Mei 2020 seiring dengan makin merebaknya COVID-19.

Penerbitan lima seri obligasi valas ini mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody's, BBB dari S&P dan BBB dari Fitch.

Dengan permintaan yang cukup solid dari investor Jepang maupun luar Jepang, sejak pemasaran pada 29 Juni 2020, pemerintah memutuskan untuk mempersempit final guidance ke spread terendah dari initial guidance.

Penjualan ini juga menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menerbitkan Samurai Bonds senilai 100 miliar yen sejak pertama kali melakukan penerbitan melalui penawaran ke publik.

Basis investor kali ini meliputi city banks 18,6 persen, life insurers 7 persen, property insurers 1,6 persen, asset managers 29,1 persen, Shinkin banks/regional banks 6,7 persen, pension fund 2,5 persen dan lainnya 34,5 persen.

Bertindak sebagai Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co Ltd, Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co Ltd, Nomura Securities Co Ltd, dan SMBC Nikko Securities Inc.

Baca juga: Ekonom: Rupiah dan obligasi Indonesia sedang tahap pemulihan