Banjarmasin (ANTARA) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) siap bersinergi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk melahirkan 5.000 wirausaha muda ditengah pandemi COVID-19.

"Kami siap memberikan masukan dan pemikiran dalam program mencetak pengusaha muda khususnya di industri ekonomi kreatif," terang Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Mardani H Maming kepada Antara, Kamis.

Dia menegaskan, memang perlu adanya sinergitas dari berbagai kementerian dan lembaga seperti halnya semangat Kemenpora dengan terus berperan pada penumbuhan minat, fasilitasi, dan apresiasi bagi mereka yang sudah berwirausaha serta berhasil mengembangkan usahanya.

HIPMI pun mengapresiasi langkah Kemenpora dengan melahirkan kader wirausaha muda di tengah pandemi COVID-19 termasuk 34 sentra kewirausahaan pemuda dan 470 akses permodalan.

Baca juga: HIPMI ajak pemuda gelorakan semangat Bung Karno bangun ekonomi tangguh

Diharapkan Mardani, dalam mencetak pengusaha muda tersebut nantinya juga dilihat target dari para talenta serta pemetaan industri kreatif yang unggulan di pasar domestik dan asing, termasuk peran wirausahawan nasional yang mapan.

Menurut Mardani, menumbuhkembangkan jiwa-jiwa "enterpreneur" muda tidaklah mudah, setidaknya ada beberapa tahapan yang harus dipersiapkan.

"Yang harus dipersiapkan yaitu membangun kesadaran yang tinggi agar muncul minat. Setelah itu perlu untuk diberdayakan, dan setelah berdaya perlu terus dikembangkan," ujarnya.

Baca juga: HIPMI: Pemerintah perlu buat regulasi dorong anak muda jadi pengusaha

Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itupun melihat, ekonomi kreatif merupakan sektor strategis dalam pembangunan nasional ke depan. Sehingga pihaknya mendorong pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dari para pengusaha muda.

"Produk industri kreatif rumahan yang saat ini cukup disukai dan diterima pasar dalam dan luar negeri di antaranya batik dan makanan ringan. Anak muda bisa didorong terus mengembangkan usaha ini dalam menopang ekonomi nasional," pungkas Founder PT Batulicin Enam Sembilan Group dan PT Maming Enam Sembilan itu.