Batam (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan akan mengembangkan Balai Benih Air Laut di Kota Batam Kepulauan Riau.
"Sebenarnya di Batam sudah lama ada Balai Benih Air Laut, ini yang belum optimal, karena memang dalam tindak lanjutnya seolah-olah bukan prioritas," kata Menteri KKP Edhy Prabowo dalam kunjungannya ke Batam bersama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Batam, Kamis.
Namun, ke depannya, ia mengatakan KKP akan fokus pada sektor pengembangan budi daya di Batam.
Selain budi daya, KKP juga akan mengembangkan perikanan tangkap di wilayah Kepri, karena termasuk dalam wilayah penglolaan penangkapan ikan.
Potensi ikan tangkap di Kepri mencapai sekitar 700 ribu ton dalam setahun.
"Dan ini belum optimal sampai Laut Natuna Utara, ini yang kita maksimalkan," kata dia.
Pihaknya juga akan mengembangkan rumput laut di Kepri, karena pengelolaannya termasuk mudah, tidak perlu diberi pupuk. Hanya dibesarkan, langsung bisa dipanen dalam 45 hari.
Pihaknya akan melakukan pengelolaan dengan menjemput bola, memberikan pengertian kepada masyarakat, bagaimana cara budi daya.
"Yang paling penting, apa pun yang kita akan kita dorong ke depan, melibatkan seluruh masyarakat di sini. Kita harap atas arahan Menko, segera terwujud sesegera mungkin. Potensi kita besar," kata Menteri.
Dalam kesempatan itu ia menyampaikan telah menangkap 52 unit kapal asing, yang sebagian besar hasil tangkapan di Natuna.
KKP kembangkan balai benih air laut di Batam
2 Juli 2020 18:32 WIB
Menteri KKP Edhy Prabowo usai rapat di Batam, Kepulauan Riau, Kamis. (Naim)
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: