Timika (ANTARA News) - Polisi tengah memburu pelaku penembakan bis karyawan PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua Selasa kemarin, dan hingga kini belum kembali ke posnya, demikian Kapolda Papua Irjen Pol Drs FX Bagus Ekodanto kepada wartawan di Timika, Rabu.

Ia mengatakan, operasi pengejaran menghadapi kendala medan yang cukup berat berupa hutan belantara lebat dan wilayah bergunung-gunung, serta cuaca yang kerap berkabut disertai hujan.

Ekodanto mengungkapkan, polisi belum dapat mengidentifikasi pelaku penembakan yang mengakibatkan dua karyawan terluka.

"Kami belum bisa mengidentifikasi pelaku," ujarnya.

Menurut Ekodanto, pengungkapan kasus penembakan di areal Freeport yang berlangsung maraton sejak Juli lalu itu tak bisa dipastikan berapa lama, apakah satu bulan, enam bulan, atau satu tahun.

"Semuanya tergantung alat bukti dan saksi-saksi karena pelaku selalu mobile (berpindah-pindah)," katanya.

Ia mengatakan, selama satu bulan keamasan sekitar Freeport sebetulnya mulai pulih. Mobilitas kendaraan baik bis karyawan maupun kendaraan pengangkut logistik berjalan lancar.

"Kalau sebelumnya kendaraan pengangkut konteiner hanya 80 unit yang melintas setiap hari, maka dalam satu bulan terakhir mencapai lebih dari 100 unit," papar Ekodanto.

Manajemen PT Freeport telah menghentikan sementara operasional bis karyawan dan kendaraan pengangkut logistik dari Timika menuju Tembagapura dan sebaliknya dalam waktu 1x24 jam.

Selasa (20/10) sekitar pukul 09.45 WIT, iring-iringan bis pengangkut karyawan Freeport ditembak oleh orang tak dikenal di Mile 42 ruas jalan Timika-Tembagapura.

Empat dari tujuh bis karyawan yang dikawal anggota brimob diberondong tembakan dari sisi kiri dan kanan, dua diantaranya terluka.

Keduanya adalah Kristian dan Rudi Parendeng, saat ini dirawat di RS SOS Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana. (*)