Jakarta (ANTARA) - Usaha kurir sepeda di DKI Jakarta mengalami peningkatan permintaan selama pandemi COVID-19.

"Alhamdulillah, selama pandemi, justru naik (permintaan jasa kurir)," kata pendiri salah satu perusahaan jasa kurir sepeda Westbike Messenger Service, Hendi Rachmat kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Jasa kurir logistik merupakan salah satu dari 11 sektor yang dibolehkan beraktivitas selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Dengan adanya keleluasaan tersebut, usaha kurir sepeda menjadi salah satu jasa kurir yang juga mendapat pesanan antarbarang meningkat. Begitu juga dengan westbike yang sudah berstatus badan usaha logistik.

"Orderan kita dari UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) meningkat tajam selama pandemi, tembus 1.000 orderan dalam sebulan, jika sebelum pandemi orderan dari UMKM itu tak banyaklah," kata Hendi.

Baca juga: Kurir sepeda kebanjiran order, meski cuaca panas landa Jakarta

Ia mengatakan, selama pandemi banyak usaha kecil menengah rumahan bermunculan seiring adanya kebijakan bekerja dari rumah, selain itu usaha kuliner dan katering juga beralih ke penjualan daring.
Kurir sepeda Westbike Messenger melintas di ruas jalanan Ibu Kota Jakarta mengantar kiriman paket pelanggan. (Antara/Laily Rahmawaty)

"Karenanya banyak yang membutuhkan jasa logistik untuk mengirimkan barang, salah satunya jasa kurir sepeda jadi pilihan," katanya.

Selain melayani orderan dari pesanan aplikasi organik milik westbike messenger, para kurir sepeda juga melayani pesanan dari perusahaan logistik yang menjadi mitra seperti JNE.

"Bahkan selama pandemi, kami dapat klien baru dari aplikasi kesehatan untuk mengirimkan paket-paket pesanan medis, seperti obat, vitamin dan lainnya," kata Hendi.

Hendi yang juga Wakil Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) mengatakan pandemi juga menumbuhkan usaha kurir sepeda di Jakarta yang tadinya hanya ada tiga perusahaan kini bertambah menjadi enam usaha.

Baca juga: Pengusaha kurir sepeda Jakarta dukung ganjil genap

Protokol kesehatan
Selama pandemi ini, lanjut Hendi, pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para mitra kurirnya. Selain wajib pakai masker dan membawa cairan pembersih tangan, para kurir juga diminta menjaga jarak dengan konsumen, tidak dibenarkan untuk duduk nongkrong dengan sesama kurir maupun dengan konsumen.

"Kepedulian konsumen kepada kurir sepeda itu tinggi sekali, biasanya habis antar barang mereka ajak duduk istirahat disuguhkan minuman, ngobrol, atau wawancara. Tapi selama pandemi, kami tidak bolehkan lagi, harus jaga jarak dengan konsumen, barang yang dikirim pun ditaruh di tempat khusus," kata Hendi.

Mengenai harga, selama pandemi COVID-19, jasa kurir sepeda memberlakukan tarif normal sebesar Rp15 ribu untuk satu area dan Rp20 ribu untuk beda area.

Jasa kurir sepeda telah hadir di Indonesia sejak 2013. Terdapat 30 komunitas kurir sepeda yang tersebar di 25 kota.

Baca juga: Membangun budaya kurir sepeda sebagai profesi ramah lingkungan

Untuk wilayah DKI Jakarta terdapat tiga nama jasa kurir sepeda yakni Westbike, Akamaru dan Kamiantar.