Gorontalo (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Gorontalo Triyanto Bialangi mengatakan pasien positif COVID-19 di daerah itu bertambah tujuh orang, dan satu di antaranya meninggal, sehingga sampai 2 Juli 2020 jumlah total kasus positif naik menjadi sebanyak 256 orang.

"Selain pasien positif dan meninggal, terdapat 12 pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona," katanya di Gorontalo, Kamis.

"Kami menerima 115 spesimen. Sebanyak 110 diperiksa di Balai POM dan lima lainnya diperiksa dengan metode tes cepat molekuler di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe Kota Gorontalo," tambahnya.

Ia menjelaskan pasien positif yang meninggal itu yakni pasien 250 inisial WMH, laki-laki, 48 tahun, dari Kelurahan Paguyaman, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.

"Pasien 250 masuk rumah sakit pada tanggal 30 Juni 2020 dengan keluhan sesak dan memiliki penyakit bawaan. Ia meninggal pada 1 Juli 2020," katanya.

Lalu, pasien positif lainnya, yakni pasien 251 inisial TWS, perempuan, 28 tahun, warga Kabupaten Gorontalo dan pasien 252 inisial WJM, laki-laki, 44 tahun, dari Kota Gorontalo. Kemudian, pasien 253 inisial FDWA, perempuan, 31 tahun, asal Kabupaten Gorontalo. Ketiganya merupakan tenaga kesehatan.

"Ketiga pasien ini sudah masuk rumah sakit masing-masing tanggal 27, 30 dan 31 Juni 2020. Semuanya memiliki keluhan di antaranya demam, batuk, nyeri pernafasan, mual dan muntah," tambahnya.

Pasien 254 inisial SS, perempuan, 44 tahun, asal Kota Gorontalo, sudah masuk rumah sakit sejak tanggal 25 Juni 2020 dengan keluhan mual dan diare serta memiliki penyakit bawaan.

Kemudian,pasien 255 inisial YDK, laki-laki, 43 tahun, asal Kota Gorontalo serta pasien 256 inisial SKM, laki-laki, 19 tahun, Kota Gorontalo.

Sedangkan untuk pasien sembuh terdiri atas pasien 91, 111, 112, 138, 203, 209, 210, 211, 219, 230, 237 serta pasien 238.

Hingga 2 Juli 2020, kasus positif COVID-19 di Provinsi Gorontalo sebanyak 256 kasus, terdiri atas 11 orang meninggal, 222 dinyatakan sembuh, dan 23 menjalani perawatan, demikian Triyanto Bialangi.