Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk 100 hari ke depan masih fokus mengawal dan mengamankan perekonomian hingga akhir 2009 yang masih menyisakan dua setengah bulan.
"Untuk 100 hari adalah menyelesaikan tahun 2009, menjaga stabilitas dan kemudian akan kita lihat program-program prioritas untuk memperlancar arus barang dan investasi," katanya kepada wartawan seusai menghadiri pelantikan Presiden Susislo Bambang Yudhyono dan Wakil Presiden Boediono saat ditanya soal program 100 hari pertama.
Ia mengatakan, untuk program 100 hari terkait dengan kabinet baru, dirinya tidak bisa memberikan komentar sebelum rapat kabinet yang akan segera dibahas.
"Program 100 hari beliau ada dalam kontrak kinerja para menteri. Jika untuk menkeu adalah menyelesaikan rencana strategis untuk 2009-2014 dan perbaikan yang terkait dengan pelayanan kepabeanan seperti NSW," katanya.
Sementara itu, untuk APBN 2010, sampai saat ini, menurut dia, belum ada tindakan untuk merevisi. Apalagi, kabinet baru juga belum dibentuk.
"Hanya sampai hari ini, rasanya belum ada syarat pengajuan permintaan. Karena kabinetnya kan baru hari Kamis," katanya.
Ia menjelaskan APBN 2010 telah disetujui untuk lebih fleksibel dengan menambahkan pasal yang memberikan ruang kepada pemerintah dapat meningkatkan belanja hingga dua persen apabila nantinya dibutuhkan.
Hal ini, lanjutnya, bisa untuk berjaga-jaga adanya kemungkinan peningkatan belanja bila nanti dibutuhkan dalam kabinet baru.
Sedangkan terkait dengan harga minyak, pihaknya terus mencermati kondisi pasar. Namun, ia memastikan bahwa pemerintah tetap akan melindungi masyarakat miskin dari goncangan harga minyak.
"Saya rasa kebijakan subsidi (2009-2014) termasuk yang diminta oleh bapak presiden kepada saya untuk bisa diformulasikan sehingga tetap bisa melindungi masyarakat tanpa menimbulkan beban APBN yang tidak sesuai," katanya. (*)
Menkeu Amankan Ekonomi 2009
20 Oktober 2009 16:55 WIB
Sri Mulyani Indrawati (ANTARA/REUTERS/Lefteris Pitarakis)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
Tags: