Washington (ANTARA News) - Menteri Pertanian AS Tom Vilsack, Senin, mengumumkan National Veterinary Services Laboratories di U.S. Department of Agriculture (USDA) telah mengkonfirmasi keberadaan virus wabah influenza H1N1 pada sampel babi yang dikumpulkan di Minnesota State Fair dan diajukan oleh University of Minnesota.
"Kami sepenuhnya melibatkan mitra dagang kami guna mengingatkan mereka bahwa beberapa organisasi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, telah menyatakan tak ada dasar ilmiah untuk membatasi perdagangan daging babi dan produk babi," kata Vilsack dalam satu pernyataan. "Orang tak dapat terinfeksi flu ini karena makan daging babi atau produk daging babi. Daging babi aman dimakan."
Hasil sequens mengenai "hemagglutinin", "neuraminidase" dan "gen matriks" dari pengucilan virus tersebut cocok dengan wabah yang dilaporkan 2009 sequens virus flu babi H1N1.
Sampel yang dikumpulkan di Minnesota State Fair 2009 adalah bagian dari kesepakatan proyek penelitian kerja sama University of Iowa dan University of Minnesota, yang didanai oleh U.S. Centers for Disease Control and Prevention yang mendokumentasikan virus influenza di tempat manusia dan babi berinteraksi seperti pasar.
Infeksi babi di pasar tak menunjukkan infeksi ternak komersial karena tayangan memperlihatkan babi berada di bagian terpisah dari industri babi yang tak secara khusus menjadi tempat interaksi manusia atau hewan ternak.
USDA terus mengingatkan produsen babi di AS mengenai perlunya kesehatan yang baik, keamanan biologi dan tindakan lain yang akan menegah penularan dan penyebaran virus influenza pada ternak mereka serta mendorong mereka agar ikut dalam program pengawasan virus influenza babi oleh USDA. (*)
Kasus Babi Terkena Flu H1N1 Ditemukan di AS
20 Oktober 2009 11:34 WIB
(ANTARA/Ahmad Subaidi)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
Tags: