Jakarta, 20/10 (ANTARA) - Suksesnya program konversi LPG 3 kg dan terus dilakukannya penambahan fasilitas distribusi dan penimbunan LPG yang dilakukan Pertamina membuahkan apresiasi berupa penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Madya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (28/9).
Penghargaan diterima oleh Tim Implementasi Program Nasional Konversi Minyak Tanah ke LPG karena keberhasilan dilakukannya program konversi minyak tanah ke elpiji 3 kilogram yang telah dilakukan dari tahun 2007 hingga saat ini.
Penghargaan atas kesuksesan tersebut, diberikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Purnomo Yusgiantoro kepada PT Pertamina (Persero) yang telah mendistribusikan hampir 40 juta paket perdana konversi bagi kalangan rumah tangga dan usaha mikro. Sampai minggu kedua Oktober, besarnya akumulasi distribusi telah mencapai 39.885.177 tabung.
Untuk tahun 2009, tercatat hingga pertengahan Oktober 2009, Pertamina telah mendistribusikan paket kompor dan tabung sebanyak 20.138.021 Kepala Keluarga (KK) dan usaha mikro atau mencapai 85 persen dari target 23.772.582 paket pada akhir tahun ini.
Program konversi elpiji yang sukses digulirkan di Indonesia ini merupakan yang terbesar di dunia, karena konversi ini dilakukan dengan target 52 juta rumah tangga dalam waktu tiga tahun pada 2010 mendatang, bahkan program ini telah dipuji oleh World LP Gas Association sebagai model konversi dari pengguuna non-LPg ke LPG yang dapat dijadikan contoh negara-negara lain.
Pertamina juga mendapatkan penghargaan yang diwakili juga diterima oleh kepada Hanung Budya atas keberhasilan membangun infrastruktur LPG khususnya Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) sebanyak 103 buah. Selain itu, Pertamina juga membangun SPBE terbesar yang didukung 120 mesin pengisian Elpiji dan mempunyai kapasitas pengisian sebanyak 1.000 metrik ton per hari.
Konversi Minyak Tanah ke LPG
Sepanjang periode 2007-2009 program konversi ini dilakukan, telah berhasil menghemat subsidi negara sebesar Rp 19,98 triliun. Biaya yang dikeluarkan untuk paket konversi adalah sekitar Rp. 9,3 Triliun, sehingga total penghematan yang sudah dapat dilakukan negara adalah sekitar Rp. 10,7 Triliun.
Sejak dimulainya program konversi tahun 2007, konsumsi elpiji terus meningkat. Untuk tahun 2009 ini, Pertamina memprediksikan total penggunaan elpiji akan menembus angka 3 juta metrik ton. Angka tersebut terdiri dari 1,7 juta Mton untuk LPG PSO (bersubsidi) dan 1,3 juta Ton LPG Non Subsidi. Meningkatnya konsumsi terhadap bahan bakar gas elpiji harus diikuti dengan upaya perbaikan kinerja maupun insfrastruktur pendukung distribusi. Untuk itu, Pertamina mengupayakan percepatan pengembangan infrastruktur pendukungnya. Diantaranya pembangunan beberapa LPG Storage Terminal baik yang dilakukan oleh Pertamina maupun pihak ketiga sebagai mitra investasi.
Penarikan minyak tanah telah mencapai 97 persen yakni sebesar 4.045.928 Kilo Liter dari target APBN-P 2009 sebesar 4,1 juta Kilo Liter. Untuk realisasi refill (isi ulang tabung) dan perdana elpiji telah mencapai 1.301.070 Metrik Ton (MT) atau 77 persen dari target tahun 2009 ini 1.753.552 MT. Target 52 juta penerima paket perdana diharapkan dapat dituntanskan pada pertengahan tahun 2010 mendatang.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Basuki Trikora Putra,VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Mobile Phone 08124306922 Email:Tiko_btp@pertamina.com
Konversi Minyak Tanah Ke LPG Berhasil Hemat Rp 10,7 Triliun Subsidi BBM
20 Oktober 2009 10:40 WIB
(ANTARA/Ampelsa)
Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009
Tags: