300 warung rakyat di Banyuwangi terima sertifikat normal baru
1 Juli 2020 20:46 WIB
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi, menempel stiker di warung rakyat yang memperoleh sertifikasi normal baru, Rabu (1/7/2020). ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi/nov/am.
Banyuwangi (ANTARA) - Dinas Kesehatan Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, mengeluarkan sertifikat memenuhi protokol kesehatan dalam era normal baru kepada 300 warung rakyat di daerah itu setelah dilakukan penilaian dan verifikasi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu, mengemukakan selama tiga pekan terakhir tim gabungan Pemkab Banyuwangi bergerak ke berbagai pelaku usaha warung rakyat untuk mendampingi penerapan standar pelayanan sesuai protokol kesehatan, dan pada saat bersamaan, langkah serupa juga dilakukan untuk objek wisata, hotel, homestay, kafe dan restoran.
"Sertifikasi terhadap warung rakyat dilakukan untuk memberi jaminan keamanan, kesehatan dan keselamatan bagi semua yang terlibat di sektor ini," ujarnya.
Menurut Anas, selama ini warung-warung rakyat berperan dalam menggerakkan ekonomi, termasuk menopang sektor pariwisata, sehingga ke depan jika sektor wisata benar-benar dibuka, maka warung rakyat sudah siap menerapkan protokol kesehatan. Wisatawan bisa nyaman dan dengan sendirinya warung rakyat bisa semakin laris.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi simulasi normal baru di objek wisata Kawah Ijen
Baca juga: Banyuwangi sambut wisata normal baru dengan aplikasi
"Jadi, semua sama-sama aman. Pengunjung dan wisatawan yang berkuliner di warung rakyat aman. Pekerja warung rakyat pun aman. Semua itu akan terjadi jika protokol kesehatan dijalankan dengan baik," ucapnya.
Azwar Anas menambahkan di Banyuwangi kuliner legendarisnya banyak dijajakan oleh warung-warung rakyat, seperti nasi tempong, rujak soto, sego cawuk dan kuliner lainnya.
"Dengan sertifikasi ini, kami berharap wisatawan yang datang merasa nyaman dan aman menikmati kuliner di warung rakyat," katanya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan bahwa 300 warung rakyat yang telah mendapat sertifikasi kesehatan ditampilkan dalam aplikasi Banyuwangi Tourism.
"Kami tampilkan semuanya di aplikasi Banyuwangi Tourism secara bertahap, nantinya warung mana saja yang sudah lolos sertifikasi menyambut normal baru akan tersaji secara secara dalam jaringan (daring)," ujarnya.
Data yang diperoleh wartawan menyebutkan, di Kecamatan Srono, tercatat ada enam warung makan dan 10 pedagang kaki lima yang telah mendapat sertifikasi dengan melibatkan praktisi kesehatan dari puskesmas.
Warung-warung tersebut telah menerapkan protokol kesehatan, di antaranya dilengkapi fasilitas sanitasi yang baik, ada aturan pembatasan fisik, hingga pelayan yang menggunakan pelindung diri.*
Baca juga: Banyuwangi verifikasi kesiapan 30 objek wisata jalankan normal baru
Baca juga: 91 pemandu wisata di Banyuwangi terima sertifikat protokol kesehatan
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu, mengemukakan selama tiga pekan terakhir tim gabungan Pemkab Banyuwangi bergerak ke berbagai pelaku usaha warung rakyat untuk mendampingi penerapan standar pelayanan sesuai protokol kesehatan, dan pada saat bersamaan, langkah serupa juga dilakukan untuk objek wisata, hotel, homestay, kafe dan restoran.
"Sertifikasi terhadap warung rakyat dilakukan untuk memberi jaminan keamanan, kesehatan dan keselamatan bagi semua yang terlibat di sektor ini," ujarnya.
Menurut Anas, selama ini warung-warung rakyat berperan dalam menggerakkan ekonomi, termasuk menopang sektor pariwisata, sehingga ke depan jika sektor wisata benar-benar dibuka, maka warung rakyat sudah siap menerapkan protokol kesehatan. Wisatawan bisa nyaman dan dengan sendirinya warung rakyat bisa semakin laris.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi simulasi normal baru di objek wisata Kawah Ijen
Baca juga: Banyuwangi sambut wisata normal baru dengan aplikasi
"Jadi, semua sama-sama aman. Pengunjung dan wisatawan yang berkuliner di warung rakyat aman. Pekerja warung rakyat pun aman. Semua itu akan terjadi jika protokol kesehatan dijalankan dengan baik," ucapnya.
Azwar Anas menambahkan di Banyuwangi kuliner legendarisnya banyak dijajakan oleh warung-warung rakyat, seperti nasi tempong, rujak soto, sego cawuk dan kuliner lainnya.
"Dengan sertifikasi ini, kami berharap wisatawan yang datang merasa nyaman dan aman menikmati kuliner di warung rakyat," katanya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan bahwa 300 warung rakyat yang telah mendapat sertifikasi kesehatan ditampilkan dalam aplikasi Banyuwangi Tourism.
"Kami tampilkan semuanya di aplikasi Banyuwangi Tourism secara bertahap, nantinya warung mana saja yang sudah lolos sertifikasi menyambut normal baru akan tersaji secara secara dalam jaringan (daring)," ujarnya.
Data yang diperoleh wartawan menyebutkan, di Kecamatan Srono, tercatat ada enam warung makan dan 10 pedagang kaki lima yang telah mendapat sertifikasi dengan melibatkan praktisi kesehatan dari puskesmas.
Warung-warung tersebut telah menerapkan protokol kesehatan, di antaranya dilengkapi fasilitas sanitasi yang baik, ada aturan pembatasan fisik, hingga pelayan yang menggunakan pelindung diri.*
Baca juga: Banyuwangi verifikasi kesiapan 30 objek wisata jalankan normal baru
Baca juga: 91 pemandu wisata di Banyuwangi terima sertifikat protokol kesehatan
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: