Jakarta (ANTARA News) - Presiden dan Wapres terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono melakukan seleksi terhadap calon-calon menteri yang akan membantu mereka menjalankan pemerintahan pada kabinet 2009-2014 mendatang.
Sebanyak 30 calon menteri telah dipanggil SBY-Boediono kediaman pribadi SBY di Puri Cikeas Indah, Bogor, untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Sabtu (17/10), Minggu (19/10) dan Senin.
Pada Sabtu (17/10), 16 calon menteri telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan dan pada Minggu, sebanyak 14 calon menteri juga telah dipanggil ke kediaman Presiden Yudhoyono untuk tujuan yang sama.
Pada Senin, Presiden dan Wapres terpilih SBY-Boediono juga memanggil sejumlah calon menteri untuk menduduki jabatan di kabinet yang masih tersisa.
Berikut ini profil singkat calon menteri atau pejabat setingkat menteri yang telah dipanggil Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres terpilih Boediono:
1. Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto
Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950 itu menjabat Panglima TNI dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Pada Pilpres 2009, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono. Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Suyanto adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Ia merupakan Panglima TNI pertama yang berasal dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah Indonesia.
Dalam kabinet mendatang pimpinan SBY-Boediono, Djoko Suyanto diperkirakan menempati posisi Menko Polhukam.
2. Ir M Hatta Rajasa
Saat ini, pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan, 18 Desember 1953 itu menjabat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2004-Mei 2007) dalam kabinet yang sama dan Menteri Riset dan Teknologi dalam Kabinet Gotong Royong (2001-2004).
Pada Pilpres 2009, Hatta juga dipercaya oleh SBY menjadi Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono yang akhirnya berhasil memenangkan pasangan itu menjadi Presiden/Wapres 2009-2014.
Hatta Radjasa yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu kemungkinan akan menempati posisi Menko Perekonomian pada kabinet mendatang.
3. Agung Laksono
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, 23 Maret 1949 itu adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009.
Sebelumnya, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di Kabinet Pembangunan VII (1998-1999), Agung yang masih menjabat Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu sempat dipercaya menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga.
Agung Laksono diperkirakan menjadi Menko Kesra pada kabinet mendatang.
4. Dr Andi Alfian Mallarangeng
Sebelum menjadi Juru Bicara Kepresidenan, Andi yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963 itu dikenal sebagai pengamat politik.
Peraih gelar Doctor of Philosophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat itu juga menjabat pemimpin redaksi situs internet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Andi yang juga anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Pemuda Dan Olah Raga pada kabinet mendatang.
5. Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi
Salah satu orang kepercayaan Presiden SBY itu yang lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara, 13 Juli 1949 itu adalah Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).
Anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu adalah Sekretaris Menko Polkam, saat Yudhoyono sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Sudi Silalahi diprediksi menggantikan Hatta Radjasa sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada kabinet mendatang.
6. Sri Mulyani Indrawati
Sebelum menjabat Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar pada Desember 2005, wanita kelahiran Bandar Lampung, Provinsi Lampung, 26 Agustus 1962 itu dipercaya menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu.
Sejak tahun 2008, Sri Mulyani yang sebelumnya merupakan pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) itu merangkap jabatan sebagai Jabatan Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Sri Mulyani pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.
Pada kabinet mendatang, Sri Mulyani diperkirakan akan tetap menempati posisi Menteri Keuangan.
7. Marie Elka Pangestu PhD
Wanita kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1955 itu merupakan wanita Tionghoa-Indonesia pertama yang memegang jabatan sebagai menteri di Indonesia sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).
Marie Pangestu memperoleh gelar Bachelor dan Master of Economics dari the Australian National University, serta gelar PhD (Doktor) dalam bidang Perdagangan Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter dari Universitas California, Davis pada tahun 1986.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Marie Pangestu telah lama aktif dalam berbagai forum perdagangan seperti PECC dan ia adalah salah seorang peneliti ekonomi terpandang di Indonesia.
Marie Pangestu diperkirakan akan kembali menempati posisi sebagai Menteri Perdagangan dalam kabinet mendatang.
8. Prof Dr Ir Mohammad Nuh
Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, periode 2003-2006, dipercaya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada KIB jilid I menggantikan Sofyan Djalil pada perombakan kabinet tahun 2007.
Pria kelahiran Surabaya, 17 Juni 1959 itu meraih gelar S1 pada Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan mengawali karirnya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984.
Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis. Ia juga menyelesaikan studi S3 di universitas tersebut.
M Nuh yang dikenal sering memberikan ceramah agama itu kemungkinan akan menempati posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet mendatang.
9. Drs Suryadharma Ali
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang lahir di Jakarta pada 19 September 1956 itu adalah Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada KIB jilid I.
Suryadharma menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Agama Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta, pada tahun 1984. Sebelum menjadi menteri, ia pernah berkarir di PT Hero Supermarket, dan menduduki posisi Deputi Direktur perusahaan ritel tersebut pada 1999.
Pada kabinet mendatang, kemungkinan ia akan menduduki posisi sebagai Menteri Agama atau Menteri Sosial.
10. Jero Wacik
Pria kelahiran Singaraja, Bali, 24 April 1949 itu adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I (2004-2009).
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat itu merupakan lulusan sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung tahun 1974 dan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1983.
Pada kabinet mendatang, anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu diprediksi akan kembali menempati posisi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
11. Gamawan Fauzi
Pria kelahiran 9 November 1957
adalah Gubernur Sumatra Barat sejak 15 Agustus 2005. Sebelumnya, ia
menjabat sebagai Bupati Kabupaten Solok selama dua periode yakni
1995-2000 dan 2000-2005.
Ia adalah penerima Bung Hatta Award pada 2004 atas keberhasilannya memerangi korupsi pada saat menjadi bupati Solok.
Gamawan Fauzi diperkirakan akan menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada kabinet mendatang.
12. Jenderal Pol (Purn) Sutanto
Ketua Dewan Pembina
Gerakan Pro SBY itu pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Kapolri) sejak 8 Juli 2005 sampai 30 September 2008.
Pria kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 30 September 1950 itu adalah lulusan Akabri (kepolisian) terbaik tahun 1973.
Sebelum menjabat Kapolri, Sutanto menjadi Kepala Badan Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional.
Ia juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1995-1998,
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Utara (2000), dan Kapolda
Jawa Timur (17 Oktober 2000-Oktober 2002).
Sutanto diperkirakan menjabat sebagai Kepala BIN.
13. Syarif Hasan
Pria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949, yang memiliki
nama lengkap Syarifuddin Hasan itu adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat
DPR periode 2004-2009.
Ia adalah suami dari presenter dan pemain sinetron Inggrid Maria Palupi
Kansil atau yang lebih populer dengan Inggrid Kansil, yang sekarang
menjadi anggota DPR dari Partai Demokrat periode 2009-2014.
Saat menjadi anggota DPR, Syarif Hasan --yang meraih gelar Magister
Business Administration dari California State University itu-- pernah
menjadi anggota Komisi XI dan Panitia Anggaran dari Fraksi Partai
Demokrat.
Syarif Hasan diprediksi akan menduduki jabatan Menteri Koperasi dan UKM pada kabinet mendatang.
14. Tifatul Sembiring
Ia adalah Presiden Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2005-2010. Pria kelahiran Bukittinggi,
Sumatra Barat, 28 September 1961 itu disebut-sebut sebagai "anak panah
ketiga" PKS setelah Nur Mahmudi Ismail dan Hidayat Nur Wahid.
Sebelum menjadi Presiden PKS, Tifatul yang juga salah satu pendiri
Partai Keadilan --yang kemudian berganti nama menjadi PKS-- pernah
menjadi Kepala Humas PK dan Ketua DPP PKS wilayah Dakwah I Sumatra.
Ia juga pernah bekerja di PT PLN Pusat Pengaturan Beban Jawa, Bali, Madura pada 1982-1989.
Dalam kabinet mendatang, Tifatul diprediksi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.
15. Dr Salim Segaf Al Jufrie MA
Pria kelahiran Solo,
Jawa Tengah pada tanggal 17 Juli 1954 itu, dipercaya Presiden SBY
menjadi Dubes untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kerajaan Oman sejak
Desember 2005, menggantikan pendahulunya Muhammad Maftuch Basyuni yang
telah menjadi Menteri Agama.
Salim Segaf Al Jufrie pernah menjadi Ketua Dewan Syariah Partai
Keadilan Sejahtera (PKS), Direktur Perwakilan WAMY (World Assembly of
Muslim Youth) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan juga
Direktur Syariah Consulting Center.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 (1976), S2 (1980) dan S3 (1986) untuk bidang Syariah di Universitas Madinah, Arab Saudi.
Salim adalah cucu dari ulama besar Palu, KH Said Idrus Al Jufri atau
lebih dikenal dengan nama "Guru Tua Al Jufri" yang juga pendiri Yayasan
Al Khairaat.
Dalam kabinet mendatang, ia diperkirakan akan menjabat sebagai Menteri Sosial atau Menteri Agama.
16. Abdul Muhaimin Iskandar
Politisi muda kelahiran Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966 adalah Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada
(UGM), Yogyakarta itu sejak muda telah terjun di berbagai organisasi,
hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII).
Karir politiknya melesat ketika dipilih oleh Abdurrahman Wahid (Gus
Dur) untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) pada tahun 1998.
Pria yang akrab di sapa Cak Imin itu kemudian menjadi anggota DPR dari
PKB dalam dua periode sejak 1999-2004 dan 2004-2009. Ia juga sempat
menjabat Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009. Pada pemilu 2009, Cak
Imin kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari
daerah pemilihan Jawa Timur I.
Di kabinet mendatang, ia diperkirakan akan menempati posisi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
17. Ir Djoko Kirmanto Dipl HE
Pejabat karir di
Departemen Pekerjaan Umum (PU) yang menjabat Menteri PU di KIB Jilid I
itu lahir di Pengging, Jawa Tengah, 5 Juli 1943.
Djoko Kirmanto menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Teknik
Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1969 dan pasca
sarjananya di Land and Water Development, IHE-Delft, Belanda pada tahun
1977.
Ia disebut-sebut sebagai calon menteri tertua di KIB jilid II
mendatang, yang akan kembali menempati posisinya sebagai Menteri PU.
18. Darwin Zahedy Saleh SE MBA
Saat ini, Darwin masih menjabat Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan DPP Partai Demokrat.
Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) yang lahir di Riau, 29 Oktober
1960 itu, merupakan staf ahli Dekan Fakultas Ekonomi UI dan sekaligus
dosen FE UI.
Dalam kabinet mendatang, Darwin diperkirakan bakal menempati posisi Menneg PPN/Kepala Bappenas
19. MS Hidayat
Pria yang memiliki nama lengkap
Mohamad Suleman Hidayat itu lahir di Jombang, Jawa Timur, 2 Desember
1944. Ia adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia
periode 2004-2008 dan periode 2008-2012.
Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Real Estate Indonesia
(1989-1992) dan wakil ketua Federasi Real Estate Asia Pasifik (Asia
Pacific Real Estate Federation/APREF).
Di kabinet KIB jilid II, MS Hidayat diprediksi menjadi Menteri Perindustrian.
20. Prof Gusti Muhammad Hatta
Ia adalah pakar
lingkungan yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung
Mangkurat (Unlam), Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sosok yang dikenal sangat perhatian terhadap kondisi lingkungan hidup
di Indonesia itu meraih gelar profesornya dari Wageningen University.
Salah satu karya pria kelahiran Banjarmasin itu di bidang lingkungan
adalah menjadi salah seorang yang membidani lahirnya pusat penelitian
lingkungan hidup (PPLH) di Unlam.
Dari PPLH Unlam tersebut, Hatta banyak memberikan tambahan wawasan dan
kritikan terhadap pemerintah tentang pengelolaan lingkungan di Kalsel.
Ia kemungkinan akan menempati posisi Menteri Negara Lingkungan Hidup pada kabinet mendatang.
21. Suharna Surapranata
Salah seorang anggota pendiri Partai
Keadilan (PK) tahun 1998, yang kemudian berubah nama menjadi Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) itu kini masih menjabat Ketua Majelis
Pertimbangan Pusat (MPP) PKS.
Pria dengan satu isteri dan 10 anak itu lahir di Bandung, 13 Desember
1955. Suharna menyelesaikan pendidikan S1 di FMIPA UI dan S2 di Teknik
Fisika ITB.
Aktifis masjid kampus itu pernah bekerja sebagai peneliti di Badan
Tenaga Atom Nasional (Batan) dan Dosen FMIPA UI, serta mengikuti
Pendidikan Kepemimpinan Nasional Lemhanas KSA X tahun 2002.
Suharna juga merupakan salah satu pendiri Masyarakat Ilmuwan dan
Teknolog Indonesia (MITI). Sejak berdiri tahun 2004, MITI telah
membangun jaringan di seluruh Indonesia dan luar negeri yang mencakup
lebih dari 300 ilmuwan doktor Indonesia di seluruh dunia, serta
MITI-Mahasiswa di 26 propinsi di seluruh Indonesia.
Program utama yang dilancarkan MITI adalah melakukan akselerasi
pemanfaatan iptek di seluruh lini kehidupan masyarakat dan industri,
serta membantu pengembangan SDM Iptek Indonesia.
Suharna kemungkinan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek).
22. Linda Agum Gumelar SIP
Wanita bernama lengkap
Linda Amalia Sari itu adalah puteri mantan Menparpostel Achmad Tahir,
yang juga istri dari tokoh nasional yang juga mantan Menteri
Perhubungan, Agum Gumelar.
Linda Agum Gumelar masih menjabat Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia
(Kowani) yang merupakan federasi dari organisasi kemasyarakatan wanita
Indonesia, periode 2004-2009.
Selain itu, mertua dari pebulutangkis nasional Taufik Hidayat itu juga menjabat Ketua Yayasan Keselamatan Payudara.
Ia diperkirakan menempati pisisi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam kabinet mendatang.
23. Patrialis Akbar SH
Politisi senior dari Partai
Amanat Nasional (PAN) yang lahir di Padang, 31 Oktober 1958 itu sudah
cukup lama menggeluti dunia politik.
Selain piawai dengan dunia politik yang telah lama ditekuninya,
praktisi hukum itu dikenal menguasai masalah-masalah hukum dan hak
asasi manusia (HAM).
Ia diprediksi menjabat Menteri Hukum dan HAM pada kabinet mendatang.
24. Nila Djuwita Moeloek
Istri mantan Menteri
Kesehatan Farid Afanza Moeloek di era Presiden BJ Habibie itu adalah
Guru Besar Fakultas Kedokteran UI bidang kepakaran Medical Sciences
Medicine.
Nila tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), anggota
Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), anggota International
Society Orbital Disorder, Oculoplastic and Lacrimal Surgery, Ketua BPK
PP Perdami dan Ketua/Anggota Seminat Tumor Mata-Plastik Rekonstruksi
Perdami.
Ia kemungkinan akan menempati posisi sebagai Menteri Kesehatan pada kabinet mendatang.
25. Gita Wirjawan
Sosok profesional di bidang
finansial itu dikenal memiliki pengalaman menangani sejumlah usaha di
bidang migas, seperti PT Ancora International, konsultan di perusahaan
finance investment GP Morgan dan perusahaan private equity investment
GoldmanSach.
Ia juga merupakan salah satu komisaris PT Pertamina. Gita diperkirakan
bakal menempati posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
26. Zulkifli Hasan SE MM
Pria kelahiran Lampung, 17 Mei 1962 itu adalah Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN).
Zulkifli menjadi calon menteri ketiga dari PAN, setelah Hatta Radjasa dan Patrialis Akbar.
Ia kemungkinan akan menjabat Menteri Kehutanan pada kabinet mendatang.
27. Helmy Faisal Zaini
Politisi Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) itu baru berusia 37 tahun, tepatnya lahir pada 1 Agustus
1972 di Desa Babakan, pinggiran kota Cirebon, Jawa Barat.
Di kalangan aktivis mahasiswa Jawa Timur era 1990-an, Helmy yang saat
itu tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum
Jombang, dan merupakan salah seorang tokoh demonstran, selain aktif
organisasi pers mahasiswa.
Ketika warga Nahdlatul Ulama (NU) ingin mendirikan partai sendiri, yang
kemudian diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Helmy pun
terlibat di dalam proses tersebut sebagai anggota Komite Pendeklarasian
PKB pada tanggal 23 Juli 1998.
Helmy disebut-sebut akan mengisi pos Menteri Negara Pembangunan Daerah
Tertinggal, yang pernah dijabat dua seniornya di PKB yakni Saifullah
Yusuf (kini Wakil Gubernur Jawa Timur) dan Muhammad Lukman Edy (kini
anggota Komisi V DPR ).
28. Dr Ir Mustafa Abubakar
Pria kelahiran Pidie,
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 15 Oktober 1949 itu adalah Direktur
Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).
Mantan Pelaksana Tugas Harian Gubernur NAD itu menyelesaikan pendidikan S1 sampai S3 di Institut Pertanian Bogor.
Ia pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa IPB Bogor, Ketua Ikatan
Konsultan Indonesia (Inkindo), juga pernah menjadi Ketua Masyarakat
Perikanan Indonesia.
Kesuksesan kepemimpinannya terbukti dalam penyelenggaraan Pilkada
Gubernur Provinsi NAD yang pertama di Indonesia dengan calon Independen
pada tahun 2007. Mustafa diperkirakan akan menempati posisi sebagai
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada kabinet mendatang.
29. Suharso Monoarfa
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 31 Oktober 1954.
Bendahara DPP PPP itu menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan pernah
menjadi anggota Panitia Anggaran DPR . Pada Pemilu 2009, ia kembali
terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014.
Suharso menjadi calon menteri kedua dari PPP setelah Suryadharma Ali.
Ia diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Perumahan
Rakyat.
30. Evert Ernest Mangindaan
Mantan Pangdam
VIII/Trikora itu lahir di Solo, 5 Januari 1944. Mantan Gubernur
Sulawesi Utara (Sulut) periode 1995-2000 dikenal sebagai pecinta sepaka
bola. Ia pernah menjadi pemain sepak bola PSM Makassar itu, menjabat
Manajer Timnas PSSI, dan anggota Dewan Kehormatan PSSI.
Ketua Komisi II DPR dari Partai Demokrat periode 2004-2009 itu
diperkirakan bakal menduduki posisi Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara pada kabinet mendatang.
31. Marty Natalegawa
Pria bernama lengkap Dr Raden Marty
Muliana Natalegawa MPhil BSc itu merupakan Wakil Tetap RI untuk PBB
sejak 5 September 2007.
Marty yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963, pernah menjadi
juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.
Sebelum mendapat tugas sebagai Wakil Tetap RI di PBB, Marty Natalegawa
adalah Duta Besar RI untuk Inggris sejak 11 November 2005 hingga 5
September 2007.
Marty yang mulai bekerja di Deplu pada 1986 itu meraih gelar doktor
dari Australian National University pada tahun 1993. Sedangkan gelar
S2-nya diperoleh di London School of Economics, Universitas Cambridge,
Inggris.
Pengalaman diplomatiknya terbilang cukup banyak, antara lain pernah
menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sejumlah konferensi
internasional, interaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
Gerakan Non-Blok, konferensi organisasi Islam, dan ASEAN.
Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan
dialog trilateral di Timor Timur serta Direktur Jenderal untuk
Kerjasama ASEAN (2003-2005). Marty diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Luar Negeri menggantikan Nur Hassan Wirajuda.
32. Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MA MSc PhD
Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I
itu lahir di Semarang, Jawa Tengah, 16 Juni 1951.
Alumnus Institut Teknologi Bandung tahun 1974 itu meraih gelar MA dari
University of Colorado at Boulder Main Campus, Colorado, USA, 1988.
Gelar MSc pada 1986 dan PhD (ekonomi mineral/sumber daya alam) pada
1988 diperolehnya dari Colorado School of Mines, Golden, Colorado, USA.
Teknolog dan ekonom ini mempunyai latar belakang pengalaman
internasional, khususnya dalam lingkup sumber daya alam, pertambangan
dan energi.
Purnomo juga menyelesaikan Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXV Lemhannas
pada 1992 dengan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha. Pada September
1998-Agustus 2000, Purnomo pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).Di kabinet mendatang, ia diprediksi menjadi Menteri Pertahanan.
33. Fadel Muhammad
Bernama lengkap Ir H Fadel
Muhammad Al Haddar, pria yang lahir di Ternate, Maluku, 20 Mei 1952 itu
merupakan Gubernur Provinsi Gorontalo sejak 10 Desember 2001.
Pada Pilkada Gorontalo 2006, ia memperoleh 81 persen suara. Perolehan
suara itu merupakan yang tertinggi di Indonesia untuk pilkada sejenis
sehingga tercatat dalam rekor MURI sebagai peraih suara tertinggi di
Indonesia untuk pemilihan gubernur.
Sebelum menjadi gubernur, Fadel dikenal sebagai seorang pengusaha dan
politisi. Kini, ia msih menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi
Gorontalo.
Fadel meraih gelar insinyur dari Jurusan Teknik Fisika, Institut
Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978. Ia juga merupakan salah
seorang pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mantan
pemimpin Grup Bukaka yang juga didirikannya. Dalam kabinet mendatang, Fadel diperkirakan menempati posisi Menteri Kelautan dan Perikanan.
34. Prof Dr Armida S Alisjahbana SE MA
Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung itu lahir di Bandung, 16 Agustus 1960.
Armida adalah profesor ekonomi yang menjabat sebagai Wakil Dekan
Fakutas Ekonomi Unpad. Dia juga merupakan peneliti senior fakultas
Ekonomi Unpad.
Dia memperoleh gelar doktor dari University of Washington, Seattle,
Washington, Amerika Serikat. Sarjana ekonomi Jebolan FEUI ini juga
kerap menjadi konsultan di sejumlah lembaga keuangan dunia, seperti
Bank Dunia, juga di AusAid.
Selain sebagai pembimbing mahasiswa program S1, S2, dan S3 di
kampusnya, ia juga menjadi konsultan World Bank di bidang pendidikan,
di Bappenas, di Badan Pusat Statistik (BPS), staf ahli Departeman
Keuangan dan Menteri Koperasi.
Armida juga kerap tampil sebagai pembicara di berbagai seminar dalam dan luar negeri. Di kabinet mendatang, Armida S Alisjahbana diprediksi menduduki posisi
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
35. Ir H Suswono MMA
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu lahir di Tegal, Jawa Tengah, 20 April 1959. Suswono menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Tegal, Jawa
Tengah. Ia kemudian menyelesaikan S1 bidang Sosial Ekonomi Peternakan
di Institute Pertanian Bogor.
Kemudian, gelar Magister Manajemen Agribisnis juga diperolehnya dari
IPB. Selain mengajar di IPB, Suswono juga mengajar di Universitas Ibnu
Khaldun, Bogor.
Karirnya sebagai politisi menanjak ketika menjadi anggota DPR RI
periode 2004-2009 dari daerah pemilihan Jawa Tengah IX (Kab. Tegal,
Kota Tegal, Kab. Brebes) dan menjadi anggota Komisi IV yang membidangi
masalah pangan, pertanian, kehutanan, perikanan, dan kelautan.
Pada periode itu, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.Suswono diprediksi menjabat sebagai Menteri Pertanian menggantian Anton Apriyantono yang juga berasal dari PKS.
36. Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi
Pria yang
lahir di Serui, Papua, 15 Oktober 1947 itu pernah menduduki sejumlah
jabatan menteri sebelum posisi terakhirnya sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan pada KIB jilid I.
Setelah pensiun dari dunia kemiliteran di TNI AL, Freddy menjabat
sebagai Gubernur Irian Jaya (sekarang Papua) pada tahun 1998.
Dalam Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) di bawah pemerintahan
Presiden Abdurrahman Wahid, Freddy dipercaya sebagai Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara.
Di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri, Freddy dipilih sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia dan Malta. Pada 2004, ia lalu dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Freddy Numberi diperkirakan akan kembali menempati posisi sebagai Menteri Perhubungan pada kabinet mendatang. (*)
Profil Singkat Calon Menteri Kabinet
19 Oktober 2009 10:19 WIB
(ANTARA)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: