Jakarta, 17/10 (ANTARA) - Bagi Wakil Presiden M Jusuf Kalla menjadi pejabat tinggi negara ada suka-dukanya. Sukanya, selama lima tahun dirinya tidak pernah merasakan macet. Mau ke kantor, tak macet. Mau bermain golf, lancar saja. Bepergian ke mana saja selalu lancar.

"Makanya saya mau tulis buku, 'lima tahun tanpa macet'," kata Wapres M Jusuf Kalla saat "berpamitan" dengan para perangkat (pengawal) di kediaman Jl Diponegoro Jakarta, Sabtu.

Menurut Kalla, kehidupan tanpa macet tersebut membuat kesan tersendiri. Namun, dukanya, sebagai pejabat negara yang selalu dikelilingi pengawal rasanya seperti terkungkung.

"Keluarga saya di rumah ini (rumah dinas Jl Diponegoro) ada 50 orang. Padahal keluarga saya intinya hanya enam orang. Tetapi pengawal sekitar 45 orang," kata Wapres.

Dengan santai, Wapres menjelaskan di sekitar rumah dinasnya ada pos-pos yang selalu dijaga. Bahkan kamar tidur dilantai dua, meski ada jendelanya tetapi demi keamanan tidak boleh dibuka. Karena itulah terkadang merasa terkungkung.

"Bayangkan saya mau ketemu cucu saja harus diantar 12 motor dengan puluhan orang," katanya.

Namun semua itu dinikmatinya sebagai konsekuensi dari amanah jabatan yang sedang diembannya.

"Sampai-sampai bibi saya pernah tersinggung, karena saya mau datang ke rumahnya, dapurnya pun diperiksa. Tapi itu biasalah," katanya sambil tertawa.

Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono dan wakil presiden terpilih akan mengucapkan sumpah jabatan pada acara pelantikan pada tanggal 20 Oktober 2009 di kompleks Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR) di Senayan, Jakarta.

Dengan demikian, maka Jusuf Kalla kemudian akan melepaskan jabatannya secara resmi pada 20 Oktober tersebut. (*)