Sembilan Negara Sambut Penutupan Cross Cultural Festival
19 Oktober 2009 02:18 WIB
Sejumlah peserta tari Yosakoi unjuk kebolehan pada Festival Yosakoi di Taman Bungkul Surabaya (18/10). Sebanyak 35 grup penari dari pelajar se-Surabaya mengikuti festival tari asal Jepang yang digelar oleh Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Pemerintah Kochi Jepang. (ANTARA/Bhakti Pundhowo/*)
Surabaya (ANTARA News) - Sekitar sembilan negara Asia dan Eropa menyambut penutupan festival lintas budaya atau Cross Cultural Festival (CCF) di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Minggu malam.
Sembilan negara yang menampilkan pertunjukan seni tari tersebut diantaranya adalah India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Polandia,China, Ekuador, Venezuela dan Perancis.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Dra Wiwiek Widayati mengatakan bahwa untuk tahun ini ada penambahan dua negara yang ikut bergabung yaitu Ekuador dan Venezuela.
"Dengan bertambahnya dua negara tersebut, kami berharap dengan adanya festival lintas budaya kali ini terbangun kebersamaan dan persahabatan ditengah bergam budaya yang ada saat ini,"katanya.
Selain penampilan dari negara-negara Asia dan Eropa, penutupan festival lintas budaya juga ikut mengusung batik sebagai salah satu ciri kebudayaan Indonesia.
Menurut dia, batik tidak hanya digunakan sekedar citra diri bangsa Indonesia, namun juga mampu menggantikan kedudukan sari dan Sutera dari negara China.
Batik yang dimodifikasi dengan cheongsam dan gaun khas India nampak elegan.
"Modifikasi batik kali ini, merupakan cara kuat untuk memperkenalkan batik di dunia internasinal," katanya.(*)
Sembilan negara yang menampilkan pertunjukan seni tari tersebut diantaranya adalah India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Polandia,China, Ekuador, Venezuela dan Perancis.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Dra Wiwiek Widayati mengatakan bahwa untuk tahun ini ada penambahan dua negara yang ikut bergabung yaitu Ekuador dan Venezuela.
"Dengan bertambahnya dua negara tersebut, kami berharap dengan adanya festival lintas budaya kali ini terbangun kebersamaan dan persahabatan ditengah bergam budaya yang ada saat ini,"katanya.
Selain penampilan dari negara-negara Asia dan Eropa, penutupan festival lintas budaya juga ikut mengusung batik sebagai salah satu ciri kebudayaan Indonesia.
Menurut dia, batik tidak hanya digunakan sekedar citra diri bangsa Indonesia, namun juga mampu menggantikan kedudukan sari dan Sutera dari negara China.
Batik yang dimodifikasi dengan cheongsam dan gaun khas India nampak elegan.
"Modifikasi batik kali ini, merupakan cara kuat untuk memperkenalkan batik di dunia internasinal," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Tags: