Lebak (ANTARA News) - Harga beras berbagai jenis di Kabupaten Lebak, Banten, mulai merangkak naik selama sepekan terakhir ini antara Rp200-300 per kilogram, kata beberapa pedagang beras.

H Ujang (48) salah seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung, Minggu, mengatakan, selama ini pasokan beras ke pasar tersendat akibat menipisnya stok gabah petani.

Di Pasar Rangkasbitung, harga beras super sepekan sebelumnya Rp5.500 per kg, kini naik menjadi Rp5.800 per kg, beras medium kelas I sebelumnya Rp5.100 per kg naik menjadi Rp5.4000 per kg, beras medium kelas II naik dari Rp4.800 per kg menjadi Rp5.000 per kg, dan beras yang banyak dikonsumsi kalangan masyarakat bawah semula Rp4.200 per kg kini naik menjadi Rp4.500 per kg.

Selain itu, harga gabah di tingkat penggilingan juga naik dari Rp3.000 naik menjadi Rp3.200 gabah kering giling (GKG) per kilogram.

Oleh karena itu, ia memperkirakan harga beras terus naik di pasaran, terlebih saat ini petani mulai musim tanam.

Kenaikan harga beras itu ternyata berdampak terhadap omset penjualan karena rendahnya daya beli masyarakat.

"Sejak sepekan ini omset penjualan menurun sekitar 40 persen dibandingkan hari-hari biasa," katanya.

Sementara itu, H Parta (60) seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung, mengatakan, saat ini rata-rata dari penjualan beras mengambil keuntungan Rp200 per kilogram.

Keuntungan sebesar itu, juga pembeli sangat berkurang.

"Selama harga beras naik pembeli menurun signifikan," katanya.(*)