Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi Aviliani mengatakan Hatta Rajasa merupakan sosok ideal sebagai calon Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian pada kabinet mendatang.

"Mungkin pengalaman dia dalam bidang ekonomi masih kurang namun Hatta memiliki `leadership` dan kemampuan untuk mengkoordinir menteri bidang ekonomi karena dia memiliki rekam jejak yang baik serta pengalaman dalam bidang itu," ujarnya di Jakarta, Minggu.

Aviliani menambahkan ada dua keunggulan Hatta Rajasa yang dapat menguntungkannya dalam kabinet Indonesia Bersatu jilid II apabila terpilih menjadi Menko Perekonomian yaitu Hatta dengan pengalamannya di kabinet dapat membuat menteri-menteri lebih segan kepadanya dan Hatta memiliki hubungan relasi yang relatif bagus di antara kalangan elite politik lain.

"Lihat saja lobi-lobi yang dilakukannya sehingga Taufik Kiemas dapat menjadi ketua MPR, itu membuktikan dia mempunyai hubungan yang baik di kalangan elite," ujarnya.

Mantan Direktur Indef ini mengatakan kelemahan yang dimiliki oleh Hatta dalam bidang ekonomi dapat ditutupi oleh wakil presiden terpilih Boediono untuk membantu tugas-tugas keseharian yang membutuhkan kemampuan teknis dalam bidang ekonomi.

"Pak Boediono nanti sebagai mantan menko dapat membantu tugas Pak Hatta jadi hal ini nantinya tidak akan menimbulkan masalah," ujarnya.

Menurut dia, jabatan Menko Perekonomian merupakan jabatan yang harus dapat mensinergikan kinerja antar menteri bidang ekonomi agar dapat mencapai kinerja terutama dalam memberdayakan daya dukung perekonomian dalam sektor pertanian.

"Dapat dikatakan Menko harus mampu menyamakan visi dan misi antar menterinya serta meningkatkan koordinasi antar Departemen agar target sasaran seperti pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pada 2010 dapat tercapai dan untuk menekan tingkat inflasi, kemiskinan dan pengangguran," ujar Aviliani.

Apabila terpilih menjadi Menko Perekonomian, Aviliani berharap Hatta dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam bidang ekonomi.

"Kabinet 5 tahun kemarin masih memiliki kelemahan karena banyak menteri-menteri yang bekerja sendiri dan tanpa koordinasi," ujarnya.(*)