Lombok Barat, NTB (ANTARA News) - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) mengungkapkan, target Visit Indonesia Year (VIY) 2009 sebanyak 6,5 juta wisatawan akan tercapai di akhir 2009.

"Ada tren kenaikan jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai daerah di Indonesia sehingga target VIY 6,5 juta orang itu bisa dicapai," kata Dirjen Pemasaran Depbudpar, Sapta Nirwandar usai pembukaan Pasar Wisata Indonesia atau Tourism Indonesian Mart Expo (TIME) 2009 di kawasan wisata Senggigi Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu.

TIME 2009 berlangsung di areal seluas 2.100 meter persegi selama 16-19 Oktober 2009 dan diikuti 127 "buyer" (pembeli) dari 25 negara yakni Australia, Brazil, Canada, Prancis, Jerman, Hongaria, India, Italia dan Korea Selatan.

Negara lainnya yakni Malaysia, Mexico, Belanda, Polandia, Romania, Saudi Arabia, Singapore, Afrika selatan, Spanyol, Thailand, Inggris dan Amerika Serikat serta Indonesia.

"Seller" (penjual) yang sudah terdaftar sebanyak 119 orang dari berbagai provinsi di Indonesia seperti DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara, Kalimantan Timur dan tuan rumah NTB.

Sapta mengatakan, sejak Januari hingga Agustus 2009 terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia sebesar 1,56 persen.

Angka peningkatan jumlah wisatawan itu, lanjutnya, tergolong baik karena sejumlah negara di Asia justru mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan seperti Jepang.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tertinggi di Asia terjadi di Korea yang mencapai 16 persen disusul Australia yang mengalami peningkatan kunjungan wisatawan lebih dari 10 persen.

"Kalau Malaysia hanya 2,4 persen tetapi masih lebih tinggi dari peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia," ujarnya.

Menurut Sapta, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia meski hanya sebesar 1,56 persen selama Januari-Agustus 2009 itu membawa dampak positif terhadap perekonomian Indonesia.

Jika jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat dan mencapai target VIY 6,5 juta orang maka diperkirakan pendapatan negara dari sektor pariwisata dapat mencapai Rp75 triliun, termasuk yang masuk ke wilayah NTB.

"Perlu disyukuri dan semua pihak patut menjaga dan memelihara kondusifitas keamanan wilayah agar kunjungan wisatawan terus meningkat dan berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian bangsa," ujarnya.

Sapta juga mengungkapkan bahwa arus kunjungan wisatawan ke Indonesia akan mengalami peningkatan menyusul ditumpasnya para teroris yang selama ini bersembunyi di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Besar harapan kami jaringan teroris itu sudah diberantas dan itu sangat positif bagi kemajuan sektor pariwisata," ujarnya.(*)