Padang (ANTARA News) - Korban gempa di 17 kecamatan di Kabupaten Padangpariaman membutuhkan bantuan pengobatan, kata Kepala Bagian Humas Setdakab Padangpariaman, Syafrion, Sabtu.

"Saat ini yang cukup penting selain sembako dan tenda adalah bantuan pengobatan bagi warga yang terserang penyakit," katanya.

Syafrion mengungkapkan, banyak korban gempa di Padangpariaman yang terserang penyakit, seperti diare, infeksi saluran pernafasan akut (ispa), dan gangguan psikologis.

Menurut dia, pada pekan pertama setelah gempa masih banyak posko relawan pemberi bantuan pengobatan gratis, namun sekarang posko kesehatan gratis mulai berkurang, sementara rumah sakit dan puskesmas masih tidak berfungsi karena rusak.

Salah satu rumah sakit rusak adalah, Rumah Sakit Umum Daerah di Parit Malintang. Saat ini aktivitas rumah sakit dilaksanakan di lapangan terbuka.

Sementara itu, Bupati Muslim Kasim memerintahkan pendataan ulang dampak gempa di Padangpariaman.

"Bupati berharap didapatkan data yang lebih valid tentang kerusakan akibat gempa, dan mencocokkan data yang diterima dari nagari, dan kecamatan sebelumnya," kata Syafrion.

Dengan data yang lebih akurat, Pemkab akan lebih mudah mengambil kebijakan selanjutnya.

Gempa Rabu (30/9) mengakibatkan 465 warga Padangpariaman meninggal, 543 luka berat, 512 luka ringan, dan 210 warga lagi tertimbun di longsoran yang dinyatakan sebagai kuburan massal. (*)