Bengkulu (ANTARA) - Koordinator Satuan Tugas (Satgas) tanggap bencana COVID-19 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Provinsi Bengkulu Silo Santoso telah menyalurkan bantuan senilai Rp500 juta lebih ke Pemerintah Kota Bengkulu untuk penanganan pandemi COVID-19.

"Jadi bantuan yang sudah kita salurkan untuk Pemkot Bengkulu sekitar Rp500 juta dan penyalurannya tidak sekaligus, ada beberapa kali penyaluran," ucapnya di Bengkulu, Selasa.

Bantuan yang disalurkan itu dalam bentuk Alat Pelindung Diri (APD), sembako dan alat pencuci tangan untuk mencegah penularan COVID-19.

Bantuan tersebut ada yang disalurkan melalui Satgas BUMN Bengkulu dan ada juga yang disalurkan langsung oleh perusahaan BUMN.

Baca juga: Satgas BUMN Bengkulu salurkan 500 masker ke Korem 041 Garuda Emas

Baca juga: Satgas COVID-19 BUMN di Bengkulu salurkan bantuan Rp1,25 miliar


"Termasuk kemarin kita salurkan bantuan senilai Rp22 juta untuk Pemkot Bengkulu dan itu adalah bantuan yang kesekian kalinya," kata General Manajer (GM) PT Pelindo II Cabang Bengkulu tersebut.

Selain itu, Silo menyebut sementara ini total bantuan yang telah disalurkan Satgas BUMN Bengkulu untuk seluruh kabupaten dan kota di daerah itu mencapai Rp1,305 miliar.

Dari jumlah itu, bantuan yang paling banyak disalurkan yakni untuk Kota Bengkulu

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi mengapresiasi bantuan yang disalurkan Satgas BUMN Bengkulu untuk membantu menangani pandemi COVID-19.

"Kami ucapkan terima kasih untuk Satgas BUMN di Bengkulu yang telah peduli dan membantu kami menangani pandemi COVID-19 ini," ucapnya.

Politisi Partai Gerindra tersebut menilai wajar ketika banyak ditemukan kasus positif COVID-19 di Kota Bengkulu ketimbang daerah lainnya di Bengkulu.

Hal itu, kata dia, karena konsentrasi masyarakat memang lebih besar di Kota Bengkulu.

"Tetapi kita tetap waspada karena untuk menyambut normal baru ini, tidak boleh lengah dan harus bersinergi dengan banyak pihak termasuk dengan BUMN," demikian Dedy.*

Baca juga: Menteri Erick: Dividen BUMN masih jadi KPI meski dibayangi COVID-19

Baca juga: Surveyor Indonesia restrukturisasi pinjaman UMKM mitra binaan