67 persen pasien COVID-19 di Depok sudah sembuh
30 Juni 2020 10:13 WIB
Arsip Foto. Tenaga medis mengambil sampel lendir pasien dari bilik pemeriksaan dalam kegiatan pemeriksaan massal di RSUI, Depok, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc
Depok, Jawa Barat (ANTARA) - Sebanyak 67 persen pasien yang terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 di Kota Depok sudah sembuh menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat.
"Kasus konfirmasi yang sembuh hingga Senin malam (29/6) bertambah 12 orang menjadi 511 orang atau 67,06 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada di Kota Depok," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam keterangan pers pemerintah kota, Selasa.
Menurut dia, jumlah akumulatif pasien COVID-19 sebanyak 762 orang dan 34 orang di antaranya meninggal dunia.
Selain itu, pemerintah kota masih memantau kondisi 617 orang dalam pemantauan dan 241 pasien dalam pengawasan terkait penularan virus corona serta 604 orang yang punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit.
Idris menambahkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia tercatat 115 orang.
"Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI," katanya.
Pemerintah Kota Depok memberlakukan pembatasan sosial berskala besar proporsional hingga 2 Juli 2020 guna mengendalikan penularan virus corona tipe baru (SARS-CoV-2).
Idris kembali mengingatkan warga kota untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan guna menghindari penularan COVID-19, termasuk memakai masker saat di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, dan cuci tangan setiap selesai beraktivitas.
Baca juga:
Aktivitas olahraga dan seni budaya di Depok dibuka mulai besok
Pasien COVID-19 asal Depok tenangkan diri dengan melukis hingga sembuh
"Kasus konfirmasi yang sembuh hingga Senin malam (29/6) bertambah 12 orang menjadi 511 orang atau 67,06 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada di Kota Depok," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam keterangan pers pemerintah kota, Selasa.
Menurut dia, jumlah akumulatif pasien COVID-19 sebanyak 762 orang dan 34 orang di antaranya meninggal dunia.
Selain itu, pemerintah kota masih memantau kondisi 617 orang dalam pemantauan dan 241 pasien dalam pengawasan terkait penularan virus corona serta 604 orang yang punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit.
Idris menambahkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia tercatat 115 orang.
"Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI," katanya.
Pemerintah Kota Depok memberlakukan pembatasan sosial berskala besar proporsional hingga 2 Juli 2020 guna mengendalikan penularan virus corona tipe baru (SARS-CoV-2).
Idris kembali mengingatkan warga kota untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan guna menghindari penularan COVID-19, termasuk memakai masker saat di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, dan cuci tangan setiap selesai beraktivitas.
Baca juga:
Aktivitas olahraga dan seni budaya di Depok dibuka mulai besok
Pasien COVID-19 asal Depok tenangkan diri dengan melukis hingga sembuh
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: