Pekanbaru (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menyatakan mulai melakukan penyelidikan kebakaran lahan gambut yang terjadi di Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan.

"Kami telah memasang garis polisi dan plang pemberitahuan penyelidikan di lokasi kebakaran," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan bahwa kebakaran tersebut terjadi di Desa Bandar Petalangan, Kecamatan Bunut.

Kebakaran terjadi sejak Minggu (28/6) dan menghanguskan sedikitnya empat hektare lahan.

Sunarto belum bersedia merincikan status lahan yang terbakar tersebut. Namun, berdasarkan foto pantauan udara, terlihat lokasi kebakaran merupakan areal bukaan untuk kawasan konsesi. Terlihat jelas parit-parit pembatas di sekitar lokasi kebakaran.
Baca juga: BPPT: Operasi TMC periode pertama di Riau, hujan hampir tiap hari


Berdasarkan foto dan video yang sama juga terlihat asap pekat membumbung ke udara. Secara keseluruhan, Narto mengklaim bahwa kebakaran tersebut telah diatasi.

"Secara keseluruhan untuk titik api di TKP Karhutla Bandar Petalangan, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan sudah berhasil dipadamkan," ujarnya.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Jim Gafur mengatakan upaya pemadaman masih terus berlangsung hingga hari ini. Bahkan, Satgas Karhutla Riau telah menerbangkan dua unit helikopter pengebom air menuju lokasi kebakaran.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan telah mendeteksi 41 titik panas atau indikasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

Titik-titik panas dengan tingkat kepercayaan hingga 79 persen sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan itu terdeteksi melalui citra satelit Terra dan Aqua pada Senin pagi pukul 06.00 WIB.

Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Yasir Prayuna mengatakan titik panas terbanyak terdeteksi di Kabupaten Pelalawan dengan total 26 titik. Selanjutnya titik panas menyebar di Kampar tujuh titik, Siak empat, Kuansing dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik panas.
Baca juga: 11 titik panas Karhutla masih "kepung" pesisir Riau